GAZA (Arrahmah.id) — Menghadapi gempuran Israel yang terus membabi buta, kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam Palestina saat ini siapkan 6.000 roket dari gudang senjatanya. Sedangkan Hamas siapkan 24.000 roket atau empat kali lipat dari Jihad Islam.
Dilansir Reuters (13/5/2023), angka itu dipaparkan Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi ketika membicarakan kesiapan iron dome Israel atas serangan balasan roket Palestina.
Hanegbi menambahkan bahwa Israel saat ini lebih fokus pada serangan terhadap kelompok perlawanan Palestina di Gaza daripada mencapai gencatan senjata yang akan mengakhiri babak terbaru pertempuran lintas perbatasan yang dimulai sejak Selasa lalu.
Hamas, meskipun sebagai penguasa Jalur Gaza, tidak terlibat dalam pertempuran antara Jihad Islam dan militer Israel.
Kendati demikian, militer Zionis telah mengantisipasi kemungkinan Hamas melibatkan diri dalam pertempuran.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu mengumumkan telah menyerang 325 target PIJ di Jalur Gaza sejak dimulainya operasi militer yang diberi nama “Operasi Perisai dan Panah”.
Pada saat yang sama, menurut IDF, ada 1.099 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, dengan 202 peluncuran gagal dan 865 roket menyeberang ke wilayah Israel.
Ini berarti bahwa sekitar seperempat dari semua roket yang diluncurkan jatuh di dalam perbatasan Gaza.
Sebanyak 340 roket yang mengarah ke wilayah Israel telah dicegat oleh beberapa sistem pertahanan rudal Israel, termasuk Iron Dome.
Sebelumnya, pihak Palestina melaporkan bahwa 33 orang tewas sejak pertempuran dimulai dan 110 lainnya luka-luka. Sedangkan IDF mengonfirmasi 1 warga sipil tewas dan 8 lainnya terluka ketika beberapa roket lolos dari intersepsi Iron Dome dan menghantam apartemen di Rehovot pada Kamis lalu. (hanoum/arrahmah.id)