KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Sebuah organisasi Malaysia yang menamakan dirinya DragonForce mengatakan bahwa mereka meretas database perusahaan perekrutan “Israel”, memberikan akses ke rincian ratusan ribu mahasiswa, media lokal melaporkan.
i24 mengutip sumber-sumber “Israel” yang mengatakan bahwa para peretas mengumpulkan informasi dari situs web AcadeMe yang bekerja dengan institusi pendidikan tinggi terkemuka di “Israel”. Mereka termasuk Universitas Ben Gurion, Universitas Tel Aviv, Universitas Terbuka, Universitas Bar-Ilan, Technion, dan Universitas Haifa, serta banyak perguruan tinggi.
Menurut pakar keamanan siber May Brooks-Kimpler di Times of “Israel”, para peretas sejauh ini telah membocorkan rincian sekitar 280.000 siswa dari 2014 hingga sekarang bersama dengan sekitar 100.000 alamat email.
“Ini adalah seruan mendesak bagi semua Peretas, Organisasi Hak Asasi Manusia, dan Aktivis di seluruh dunia untuk bersatu kembali dan memulai kampanye melawan ‘Israel’, berbagi apa yang sebenarnya terjadi di sana, mengekspos aktivitas teroris mereka kepada dunia,” tulis para peretas di Telegram. “Kami tidak akan pernah tinggal diam terhadap aktivitas perang ‘Israel’.”
Bulan lalu, DragonForce Malaysia mengatakan telah meretas berbagai jaringan CCTV “Israel”, termasuk rumah dan lembaga pemerintah. Bisnis dan institusi “Israel” termasuk “Israel” Aerospace Industries, perusahaan asuransi Shirbit, dan perusahaan perangkat lunak Amital menjadi sasaran serangkaian serangan siber tahun lalu.
(fath/arrahmah.com)