LONDON (Arrahmah.com) – Serangan peretas di sejumlah kalangan industri minyak dan energi kian meningkat. Yang dikhawatirkan adalah, terganggunya pasokan minyak dunia gara-gara aksi tersebut.
Sebagian besar perangkat industri kilang minyak memang dikendalikan secara otomatis melalui komputer. Inilah yang menyebabkan industri tersebut menjadi target para peretas nakal yang coba mengambil keuntungan.
“Jika ada yang berhasil masuk ke sistem tersebut dan mengendalikan sistem buka tutup katub, Anda bisa bayangkan apa akan bisa terjadi,” jelas Ludolf Luehmann, IT manager Shell Europe.
Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan. Sebelumnya ada seorang peretas yang berhasil masuk ke dalam sistem pompa pemasok air warga Springfield, Illinois, Amerika Serikat. Kemudian ia melakukan aksi merusak dengan membuka tutup secara terus menerus kran air tersebut.
Contoh lain adalah ditemukannya virus Stuxnet dan Duqu. Kedua program jahat itu memang dirancang untuk menyerang kalangan industri.
“Penyerangan terhadap sistem kami sudah mulai meningkat, dan kami yakin sekali ada motif krimal dan komersial di balik serangan tersebut,” tambah Luehmann, dilansir Reuters, Minggu (18/12/2011).
Bagi Luehmann, seluruh serangan bisa saja sebagai serangan pemulaan. Mungkin saja para pelaku saat ini sedang mengumpulkan data penting untuk kemudian melakukan serangan sesungguhnya yang dapat melumpuhkan sebuah industri. (dtk/arrahmah.com)