JAKARTA (Arrahmah.com) – Habib Ahmad Bin Zein Al Kaff mengingatkan umat Islam atas bahayanya ajaran dan gerakan Syiah yang sering bertopengkan Mazhab Ahlul Bait. Menurutnya, kata Mazhab Ahlul Bait digunakan sebagai kamuflase untuk mengelabui umat dalam membedakan antara Syiah dan Ahlul Bait yang sebenarnya.
“Syiah Imamiyah Itsna Atsariyah atau Khomainiyah atau Jakfariyah sering berkedok Mazhab Ahlul bait. Sehingga, banyak kaum Muslimin yang tertipu tertarik dengan mereka,” Kata Habib Ahmad Zein Al Kaff saat memberikan ceramahnya pada acara Tabligh Akbar “Mengokohkan Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia”, di Masjid Al Furqon Jakarta, Minggu (16/09/2012).
Ajaran Syiah menurutnya, sangat berbeda dan bertentangan dengan Islam baik dari sisi ajaran pokok ataupun tata cara ibadahnya, selain itu mereka memiliki keyakinan wajibnya menghina istri-istri Nabi dan para Sahabat Ra.
Penghinaan ini, kata habib Zein jika dilakukan oleh orang-orang diluar Islam itu masih wajar. Namun, ketika dilakukan oleh orang yang mengaku Muslim ini lah yang sudah tidak wajar.
“Jika penghinaan itu dilakukan oleh orang-orang yang mengaku beriman kepada Rasulullah, mereka lebih kejam dari orang-orang kuffar (kafir-red) yang memerangi pemimpin orang-orang Islam,” tegasnya tokoh Ulama NU Jawa Timur ini.
Mengenai Peristiwa bentrokan di Sampang Habib Zein, berkeyakinan hal tersebut akan sering terjadi dikemudian hari jika akar penyebabnya tidak selesaikan.
“Perkelahian seperti di Sampang akan terus terjadi, selama penyakitnya tidak diselesaikan. Apa penyakitnya ? yaitu ajaran syiah yang sering mencaci maki para sahabat,”ungkap Ketua Yayasan Al Bayyinat ini
Ia pun menegaskan kepada kaum Muslimin, bahwasanya Indonesia merupakan Buminya masyarakat Ahlus Sunnah yang selalu damai, sebelum kedatangan ajaran syiah. Sehingga, Ia membantah bahwa sunni pemecah belah masyarakat.
“Indonesia ini negeri Ahlussunnah meskipun mereka berbeda-beda dalam organisasi kemasyarakatan, tetapi sejatinya mereka adalah keluarga besar Ahlus sunnah yang mencintai Nabi SAW dan keluarga Nabi SAW dan sejauh ini dapat hidup harmonis,” tutupnya. (bilal/arrahmah.com)