JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejak terbitnya fatwa MUI No. 7 Tahun 2005 berbunyi:
Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme Agama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, dan hukumnya HARAM.
Maka kalangan Sepilis (sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme) sibuk mencari nama baru yang manipulatif sehingga mudah menipu, menjebak dan membodohi masyarakat awam.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Riziq Sihab. Dengan tegas beliau menyatakan bahwa JIN (Jemaat Islam Nusantara) merupakan paham yang sesat dan menyesatkan, serta bukan dari ajaran Islam, sehingga wajib ditolak, dilawan dan diluruskan. Dilansir oleh Arrahmah.com dari tulisan beliau pada suara-islam.com, selasa, (16/06/2015).
Mereka menggunakan nama yang lebih akrab dengan kebangsaan dan nasionalisme masyarakat Indonesia yaitu Islam Nusantara, mengedepankan misi budaya atas nama budaya Nusantara.
JIN (Jemaat Islam Nusantara) merupakan paham yang sesat dan menyesatkan, serta bukan dari ajaran Islam, sehingga wajib ditolak dan dilawan serta diluruskan. JIN adalah gerombolan rasis dan fasis yang anti Arab, bahkan anti Islam. Jika mereka mendapatkan jalan untuk menolak keAraban bahasa Alquran atau ke-Araban suku bangsa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam berserta keluarga dan para sahabatnya, niscaya mereka lakukan disebabkan benci terhadap Arab dan dengkinya terhadap Islam.
Jika ada yang menolak gerakan JIN, maka serta merta dituduh dan difitnah: tidak nasionalis dan tidak Pancasilais, serta anti kebangsaan dan anti Nusantara, juga intoleransi dan fundamentalis. Bahkan ekstremis dan teroris, sedangkan Islam tidak mengenal rasis dan fasis. Siapa pun manusianya, apa pun suku bangsanya, selama mereka beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam maka mereka bersaudara. (adibahasan/ar1/arrahmah)