JAKARTA (Arrahmah.com) – Front Pembela Islam benar-benar tak mau ambil pusing dengan laporan akhir tahun LSM liberal, Wahid Institute, yang menyebutkan bahwa FPI adalah organisasi massa Islam yang paling banyak melakukan tindakan pelanggaran kebebasan beragama tahun 2012.
Ketua Umum FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab, hanya berkomentar singkat atas tuduhan itu. “Itu laporan sampah yang busuk dan bau!,” kata Habib Rizieq seperti dilansir Suara Islam Online, Ahad malam (30/12/2012).
Menurut Habib Rizieq, dengan laporan itu, LSM yang dikomandani putri mendiang Gus Dur, Yenni Wahid itu hanya cari muka kepada pihak asing. “Wahid Institute hanya cari muka kepada asing!. Maklum kurang kerjaan, sehingga dolar mampet!”, tudingnya.
Karena itu FPI tegas menyatakan tidak akan melayani tuduhan palsu Wahid Institute itu. “Tidak perlu kami layani, karena FPI bukan level komprador atau antek asing,” tegasnya.
Sebelumnya, Koordinator Program Wahid Institute, Rumadi, dalam launching Laporan Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Intoleransi 2012 the Wahid Institute, Jumat (28/12/2012) menuduh Front Pembela Islam sebagai organisasi massa Islam yang paling banyak melakukan tindakan pelanggaran kebebasan beragama tahun 2012.
Menurut Rumadi FPI terlibat dalam 52 kasus, disusul kelompok masyarakat sebanyak 51 kasus, individu sebanyak 25 kasus, Majelis Ulama Indonesia (MUI) 24 kasus, dan tokoh agama 12 kasus. (bilal/arrahmah.com)