MAJALENGKA (Arrahmah.com) – “Kalau ada orang yang mati karena minum khamr maka yang pertama kali disalahkan adalah pemerintah,” kata Habib Rizieq Syihab, Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI) dalam ceramah umum di Masjid Syifaul Qulub Maja, Majalengka, Jawa Barat, Selasa 23 Desember 2014.
Menurut Habib Rizieq, masalah khamr atau minuman keras adalah masalah berat. Bahayanya tingkat tinggi. Namun anehnya kenapa pemerintah membiarkan pabriknya tetap ada. Padahal sudah banyak warga yang menjadi korban.
Sejak dulu FPI dan para ulama, kata Habib, telah mengingatkan pemerintah untuk melarang miras dan menutup pabriknya. Namun tetap saja pemerintah gak peduli dan tetap membiarkannya.Walhasil korban pun berjatuhan.
“Berapa banyak kasus kejahatan, gara-gara miras ada orang tua yang memperkosa anaknya sendiri. Ada kakek yang memperkosa cucunya sendiri. Bahkan ada anak yang menzinahi ibunya sendiri. Na’udzubillahi. Tapi kenapa pemerintah kok membiarkan pabriknya tetap berdiri,” papar Habib di depan ribuan jamaah kaum muslimin.
Dia menduga diamnya pemerintah karena bisa jadi karena korbannya adalah rakyat kecil. Coba kalau saja yang jadi korbannya pejabat, maka pemerintah pasti akan bertindak tegas.
Habib pun mengajak masyarakat dan aparat untuk bersatu padu dalam memerangi peredaran miras. “Jika sekarang korbannya orang lain, maka jika kita diam bisa jadi yang jadi korban adalah anak kita atau keluarga kita,” katanya.
Acara ceramah yang dilaksanakan di lapangan Maja tersebut meski hujan tetap dihadiri ribuan umat Islam.Sejumlah aparat kepolisian tampak menjaga berlansungnya acara.
Laporan Abi Ziad
(azm/arrahmah.com)