JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejak kasus penyerangan Delegasi Front Pembela Islam (FPI) pimpinan FPI pusat di Palangkaraya oleh gerombolan rasisme fasisme anarkisme yang diduga kuat binaan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Teras Narang yang mengatasnamakan suku Dayak, terlihat pro dan kontra dari kalangan masyarakat Indonesia yang notabene mayoritas Muslim.
FPI menjadi headline di media-media. Ada yang cinta ada yang benci. Ada yang membela ada yang menuntut pembubaran. Karena sinisme terhadap FPI, banyak pemberitaan yang dilakukan sebagian media menjadi tidak obyektif, kecuali media Islam. Beberapa media sekuler-liberal menyajikan pemberitaan yang menyajikan seakan-akan citra FPI sangat buruk.
Pemberitaan yang memojokkan FPI dari media-media massa sekuler-liberal bisa semakin mengacaukan pemikiran dan opini masyarakat awam (yang tidak mengenal FPI dan cenderung kepada media sekuler-liberal). Opini yang diusung di media-media sekuler-liberal mayoritas memuat opini dari kalangan Playboy, pelacur, koruptor, pengusaha diskotik, oknum polisi, pendeta, homo dan lesbi, liberal, dan pasukan iblis lainnya.
Herannya masih banyak juga orang yang mengaku Muslim tapi percaya akan pemberitaan yang membuat citra negatif bagi saudara-saudara di FPI.
Dalam hal ini, siapapun yang mengaku Muslim tidak seharusnya menelan mentah-mentah kabar dari orang fasiq yang menjelek-jelekkan saudara Muslim tanpa bukti yang benar. Habib Muhammad Rizieq Syihab, ketua umum FPI, mengatakan bahwa beliau heran jika ada ikhwan yang mengaku Muslim tetapi masih percaya berita-berita sampah, “Saya HERAN jika ada OKNUM IKHWAN mengaku beriman, tapi masih mau percaya BERITA SAMPAH, seperti :
1. PLAYBOY & PELACUR bilang FPI minta duit, dia percaya.
2. KORUPTOR bilang FPI memeras, dia percaya.
3. PEMILIK DISKOTIK bilang FPI minta setoran, dia percaya.
4. OKNUM POLISI bilang FPI kalau menggerebek sekalian mencuri uang & HP bahkan mengambil MIRAS juga, dia percaya.
5. WIKILEAK bilang FPI anjing piaraan Polisi, dia percaya.
6. PENDETA bilang FPI menteror umat Kristen, dia percaya.
7. MEDIA bilang FPI radikal dan anarkis, dia percaya.
8. HOMO & LESBI bilang FPI jahat, dia percaya.
9. LIBERAL bilang FPI bentukan Tentara, dia percaya.
10. IBLIS bilang FPI sesat, dia percaya juga. Berimankah orang macam itu ???!!!,” tegas Habib Rizieq.
Seseorang Muslim seharusnya pantang menilai Muslim lainnya hanya dari media atau hanya “katanya katanya”.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujuurat: 6). (siraaj/arrahmah.com)