Jakarta (armnews) – Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyatakan bahwa pernyataan mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang minta agar FPI dibubarkan sama sekali tak berdasar. Menurut dia, hanya segelintir orang yang menghendaki pembubaran FPI. Ia bahkan mengklaim bahwa mayoritas rakyat Indonesia justru masih menginginkan keberadaan FPI.
“Saya ingat, waktu Gus Dur masih jadi Presiden, di salah satu TV swasta dia pernah mengatakan akan membubarkan FPI. Empat bulan kemudian, malah dia yang bubar. Yang tidak suka keberadaan FPI hanya segelintir orang. Kalau dia (Gus Dur) menyuruh membubarkan FPI, bukan FPI yang bubar. Tapi Gus Dur yang bubar. Jangankan satu Gus Dur, satu juta Gus Dur pun akan kami lawan!” kata Rizieq di maskas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (2/6).
Ucapan Rizieq ini kemudian disambut teriakan “Allahu Akbar” oleh massa FPI. Ia juga mengatakan, adanya pemberitaan bahwa penyerangan terhadap markas FPI di Cirebon dilakukan oleh massa Nahdlatul Ulama (NU) hanyalah upaya untuk membenturkan FPI dan NU.
“Tidak ada satupun ormas Islam yang mendukung Ahmadiyah. NU sebagai organisasi ahlusunnah wal jamaah mustahil membela dan mendukung Ahmadiyah, saya sudah mendengar penyataan Kyai Hasyim Muzadi yang merupakan tokoh dan pimpinan NU yang meminta pelarangan Ahmadiyah. Jadi, jangan oknum yang mengatasnamakan NU, Banser, mengatasnamakan Pondok Pesantren, dan Kyai untuk mengadu domba FPI dan NU, ” tegas Rizieq.
Untuk mencegah meluasnya protes umat Islam tersebut, Habib Rizieq mendesak pemerintah segera membubarkan Ahmadiyah, dan mengusut para pendukung yang telah mengeksploitasi wanita, anak-anak dan orang cacat, serta dengan jangan sengaja membuat acara untuk memancing kerusuhan bahkan membawa senjata api, dan meletuskannya di tempat umum.
Ia juga mengingatkan kepada Laskar Islam untuk selalu siaga perang melawan Ahmdiyah dan para pendukungnya. ” Jadi kita minta Kapolri untuk mengusut dan menangkap mereka (pendukung Ahmadiyah). Kita tidak akan berhenti untuk memperjuangkan pembubaran Ahmadiyah, hidup mulia atau mati syahid, ” tandasnya.
Senada dengan itu, Ketua Forum Umat Islam (FUI) H. Mashadi juga mendesak pemerintah segera menerbitkan keputusan tentang Ahmadiyah, karena jika tidak berarti telah membiarkan terjadinya instabilitas di dalam negeri. (eramuslim)