CIREBON (Arrahmah.com) – Ceramah Gus Muwafiq yang menyebut masa kecil Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam rembes dan biasa saja telah memicu kegaduhan.
Ceramah Gus Muwafiq dinilai merendahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
“Sekarang ini digambarkan nabi lahir itu seperti ini, seperti ini. Nabi lahir biasa saja, nggak usah tiba-tiba dibuat bersinar. Kalau bersinar ketahuan, dipotong sama temannya Abrahah. Ada yang menceritakan, nabi lahir bersinar sampai langit. Kalau begitu ya dicari orang Yahudi, dibunuh. Biasa saja, lahir. Masa kecilnya rebes, ikut mbah. Anak kecil itu kalau ikut mbah pasti tidak terlalu terurus, di mana-mana. Mbah itu di mana saja kalau mengurusi anak kecil itu tidak bisa,” kata Muwafiq dalam ceramahnya yang berbahasa Jawa.
Menanggapi hal tersebut, ulama asal Cirebon, Kiyai Yahya Zainul Maarif, atau kerap disapa Buya Yahya angkat suara.
Dalam ceramahnya yang disiarkan melalui channel Youtube Al-Bahjah TV, Senin (2/12/2019), pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah ini berpesan kepada semua pihak, khususnya umat Islam, jika berbicara mengenai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka harus berhati-hati dan waspada Jangan sampai masuk ke wilayah merendahkan baik sengaja maupun tidak sengaja.
“Waspada, jangan sampai kita masuk wilayah merendahkan. Baik sengaja maupun tidak sengaja, tetap salah. Kalau kita punya kalimat yang merendahkan Nabi dengan sengaja, maka kita keluar dari iman. Kalau tidak sengaja, ceroboh kita. Maka tetap harus waspada. Hati-hati kalau kita bicara tentang sifat Nabi,” Yahyajelas Buya.
Jika dia umat Islam, lanjutnya, maka orang itu tidak akan merendahkan Nabi dengan alasan apa pun. Bahkan di dalam pikiran pun, umat Islam tidak boleh merendahkan Nabi Muhammad.
Menurut Buya Yahya, kalau mengaku perindu dan pecinta Nabi dan membaca sejarah, tidak akan berani ngomong yang tidak pantas tentang Nabi Muhammad.
“Kalau anda perindu dan pecinta Nabi, dan membaca sejarah, enggak akan berani anda ngomong yang tidak pantas untuk Nabi. Enggak mungkin. Masa kecil Nabi berbeda dengan orang lain. Nabi dengan keistimewaannya. Bagaimana saat berjalan dipayungi oleh mendung dan seterusnya,” tutur Buya Yahya.
Buya Yahya mengungkapkan, masa kecil Nabi Muhammad hingga diangkat menjadi seorang Nabi, sangat istimewa. Keistimewaan ini yang tidak dimiliki oleh manusia biasa. Nabi Muhammad adalah manusia sempurna.
“Mengagumkan Baginda Nabi. Kalau anda baca sejarah Nabi, akan tahu semuanya. Bagaimana masa kecil Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Jangan sampai ada orang yang mensifati masa kecil Nabi dengan sifat-sifat yang tidak pantas. Itu kan sifatku dan sifatmu. Ya mungkin kita kotor dan sebagainya. Tapi kalau Nabi, tidak bisa,” tuturnya.
Buya Yahya menegaskan, kalau di hati ada kekaguman dan cinta pada Nabi, tidak akan bisa menyamakan Nabi dengan diri kita
“Enggak bisa. Apa pun bentuknya. Karena itu Nabi Muhammad. Enggak bakal bisa. Ini yang pertama. Nabi Muhammad dengan segala keistimewaannya, dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tandasnya.
Berikut video lengkap penjelasan Buya Yahya.
(ameera/arrahmah.com)