KARNATAKA (Arrahmah.id) — Seorang guru di distrik Shivamogga, Karnataka, dilaporkan melakukan tindakan berbau SARA dengan meminta dua siswa Muslim Kelas 5 untuk “pergi ke Pakistan”.
Dilansir Hindustan Times (2/9/2023), A Nazrullah, presiden unit distrik sayap minoritas Janata Dal Secular, telah mengajukan tuntutan pidana pada guru wanita Manjula Devi yang bereaksi tidak sepatutnya. Devi memarahi dua siswa bertengkar di kelas dengan berkata, “Ini bukan negaramu”.
“Kami terkejut setelah anak-anak memberi tahu kami tentang kejadian tersebut. Kami mengajukan pengaduan ke Wakil Direktur Pengajaran Umum (DDPI), dan departemen mengambil tindakan terhadap guru tersebut,” ujar Nazrullah.
Petugas Kementerian Pendidikan India, B. Nagaraj, melakukan penyelidikan terhadap masalah tersebut dan siswa lain di kelas menguatkan keluhan tersebut.
“Guru tersebut dilaporkan berkata kepada siswanya: ‘Ini bukan negara Anda. Ini adalah negara umat Hindu. Anda harus pergi ke Pakistan. Anda adalah budak kami selamanya,” kata Nagraj.
Insiden ini terjadi sepekan setelah video seorang guru di Uttar Pradesh menjadi viral di mana dia mendorong siswanya untuk menampar teman sekelasnya yang beragama Islam karena tidak bisa membaca tabel perkalian. Insiden itu terjadi di Sekolah Umum Neha, distrik Muzaffarnagar.
Setelah itu, sebuah kasus didaftarkan terhadap guru tersebut pada tanggal 26 Agustus berdasarkan Pasal 323 (hukuman karena secara sukarela menyebabkan luka) dan 504 (penghinaan yang disengaja dengan maksud untuk memprovokasi pelanggaran perdamaian) KUHP India atas pengaduan keluarga anak laki-laki tersebut.
Muslim India untuk Demokrasi Sekuler (IMSD) pada hari Selasa mengutuk insiden sekolah di Uttar Pradesh dan menuntut pengadilan yang cepat serta hukuman yang setimpal bagi guru tersebut.
Aktor Naseeruddin Shah, Shabana Azmi, dan penulis lirik Javed Akhtar termasuk di antara penandatangan pernyataan yang dikeluarkan IMSD yang menggambarkan dirinya sebagai platform demokrasi sekuler umat Islam di India. (hanoum/arrahmah.id)