NEW JERSEY (Arrahmah.com) – Seorang guru di New Jersey mendapatkan kecaman dari berbagai pihak setelah dia berusaha melepas jilbab seorang siswi Muslimah yang duduk di kelas 2 Sekolah Dasar (SD).
Insiden tersebut terjadi pada Rabu (6/10/2021), di SD Seth Boyden, saat guru Tamar Herman tiba-tiba berusaha melepas jilbab Sumayyah Wyatt di depan teman-teman sekelasnya, hingga mengakibatkan Sumayyah trauma, ungkap pihak keluarga korban.
Menurut laporan yang didapatkan, gadis tersebut berusaha memegang jilbabnya ketika Herman mencoba melepaskan jilbabnya.
Fencer Ibtihaj Muhammad, merupakan salah satu orang yang mengutuk keras tindakan anti-Muslim tersebut.
“Herman mengatakan ke muridnya bahwa rambutnya cantik sehingga dia tidak perlu lagi mengenakan jilbab ke sekolah. Bayangkan jika Anda jadi anak kecil dan ditelanjangi di depan teman-teman sekelasmu,” kata Muhammad.
“Bayangkan penghinaan dan pengalaman ini telah membuat dia trauma. Ini adalah pelecehan. Sekoalh harus menjadi surga bagi semua anak-anak, sehingga mereka merasa aman, diterima dan dilindungi, tidak peduli apa agama mereka,” imbuh Muhammad.
Distrik Sekolah South Orange-Maplewood mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut, dengan menambahkan bahwa mereka memperhatikan masalah diskriminasi dengan sangat serius. Namun, mereka menyatakan tidak akan membeberkan masalah ini di media sosial, sebab anggota staf yang terlibat berhak atas proses hukum sebelum tindakan apa pun diambil.
“Kami harus mematuhi kewajiban hukum kami untuk menjaga kerahasiaan indentitas pelaku dan siswa,” ungkapnya. “Setiap keputusan atau hasil yang terkait dengan insiden ini akan dipaparkan setelah penyelidikan selesai”.
Meski demikian, kelompok advokasi Muslim Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) di New Jersey sedang menyelidiki kasus ini dan mendesak agar guru tersebut dipecat tanpa perlu menunggu penyelidikan selesai, atas insiden Islamofobia.
“Guru rasis seperti itu tidak dapat dipercaya untuk berada di sekitar anak-anak kita,” kata Direktur Eksekutif CAIR Salaedin Maksut melalui Twitternya.
“Jilbab itu seperti pakaian wanita Muslimah lainnya. Melepasnya di depan umum akan menjadi sesuatu yang sangat memalukan,” imbunya.
Sementara itu, Cassandra Wyatt, yang merupakan ibu korban, mengatakan bahwa guru tersebut harus menerima hukuman atas perbuatannya.
“Dia harus tau bahwa itu adalah hijab,” ungkapnya. “Dia harus dihukum karena insiden ini. Saya ingin dia meminta maaf kepada putri saya, agar putri saya bisa merasa lebih baik,” pungkas Cassandra, sebagaimana dilansir ABC7. (rafa/arrahmah.com)