JAKARTA (Arrahmah.com) – Syeikh Hasan Al Janain, Guru Besar Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, adalah salah satu tokoh umat Islam yang hadir dan berbicara di hadapan lebih dari seratus ribu muslimin peserta Muktamar Khilafah, di stadion GBK Jakarta, Ahad (2/6/2013). Dia mengecam penguasa dzalim yang tidak mau menegakkan Khilafah. Dikutip dari Mediaumat.com.
Pada acara yang digelar oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ini, dia mengatakan, “Wahai penguasa! kalian tidak mempunyai hujah di depan Allah karena kalian tidak menyambut seruan penegakan Khilafah!” seru syekh. Ia pun menyeru kepada umat Islam yang tidak mengetahui jalan. Dia mengatakan inilah jalan yang benar, jalan yang digariskan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Saat menceritakan pengalamannya dalam mencari kebenaran, dia mengatakan pengalamannya dalam mencari kebenaran tersebut cukup panjang. Sejak belajar di Universitas Al Azhar hingga mengajar di kampus yang sama. “Serta berkunjung ke berbagai ulama di berbagai penjuru dunia untuk mencari jalan keselamatan,” ungkapnya.
Hingga suatu saat, menghadiri seminar Tsuma Takunu Khilafah ala Minhajin Nubuwwah di Mesir, di negerinya sendiri.
Setelah mendengarkan penjelasan tentang wajibnya menegakkan Khilafah yang disampaikan para ulama Hizbut Tahrir dalam acara itu, ia pun berkesimpulan. “Inilah jalan yang akan membawa kebaikan, kepada kebahagiaanku, kemudian aku berjuang bersama Hizbut Tahrir,” ungkapnya kemudian disambut takbir peserta.
DPP Hizbut Tahrir Indonesia
Sementara itu ketua DPP HTI, Rokhmat S. Labib berbicara pada acara yang sama, menguraikan sedikit tentang HT. Sejak didirikan al-‘Âlim al-‘Allamah al-Syaikh Taqiyuddin al-Nabhani, Hizbut Tahrir telah menjadikan tegaknya Khilafah sebagai al-qadhiyyah al-mashîriyyah li al-muslimîn, perkara utama yang menyangkut hidup mati bagi kaum Muslimin. “Maka Hizbut Tahrir berjuang sungguh-sungguh tanpa kenal lelah untuk menegakkan Khilafah!” ungkapnya.
Untuk merealisasikan tujuannya, Hizbut Tahrir –yang kini dipimpin al-‘Alim al-Jalîl ‘Atha’ Abu Rasta- berjuang di tengah umat dan bersama umat. Pembinaan intensif untuk menggembleng kader-kadernya, upaya membangun opini umum dan kesadaran tentang Islam terus dilakukan Hizbut Tahrir. “Di samping juga terus mencari nushrah dari kalangan ahl al-quwwah, orang-orang yang memiliki kekuatan riil untuk mengambil alih kekuasaan,” urainya kepada hadirin .
Berbagai rintangan, hambatan, dan gangguan memang dihadapi oleh Hizbut Tahrir. Namun semua itu tidak membuat Hizbut Tahrir gentar, berpaling, atau mundur. “Sebaliknya, Hizbut Tahrir terus maju, hingga Allah SWT memberikan kemenangan dan pertolongan-Nya dengan tegaknya Khilafah,” katanya mengakhiri pidatonya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)