JAKARTA (Arrahmah.com) – Banyak pihak yang mempertanyakan penyambutan berlebihan terhadap Sekjen Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu (23/8/2017).
Bahkan, guru besar Universitas Indonesia (UI) Nazaruddin Sjamsudin mengaku tidak tahu jika ada ‘kunjungan kenegaraan’ untuk pejabat sekelas sekjen partai politik.
“Sekjen Partai Komunis Vietnam lakukan kunjungan kenegaraan. Baru tau ada kunjungan kenegaraan untuk pejabat sekelas sekjen partai,” tulis Nazaruddin di akun Twitter @nazarsjamsuddin,lansir itoday.
Sebelumnya, mantan Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, MS Kaban, juga mempertanyakan penyambutan berlebihan atas kedatangan Nguyen Phu Trong.
“Katanya Indonesia negara besar. Menyambut Sekjen Partai Komunis Vietnam seperti menyambut kepala negara. Apa gak berlebihan,” tanya MS Kaban di akun Twitter @hmskaban.
Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) ini juga menegaskan bahwa dalam menyambut tamu negara memang membutuhkan “revolusi mental”.
”Mudah-mudahan Sekjen partai Indonesia kalau ke Vietnam diperlakukan sama. Ini butuh rev mental memang,” sindir @hmskaban.
Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan General Secretary of the Party, Socialist Republic of Vietnam, Nguyen Phu Trong di Istana Negara (23/8/2017).
Dalam upacara penyambutan Phu Trong, lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan diiringi dentuman meriam. Keduanya juga melaksanakan jajar pasukan.
Phu Trong diterima Jokowi di pintu timur Istana Merdeka. Sementara upacara penyambutan digelar di teras Istana Merdeka.
(ameera/arrahmah.com)