JAKARTA (Arrahmah.com) – Menurut Abdul Mujib, Guru Besar Psikologi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dampak yang ditimbulkan kampanye lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) tak ubahnya dengan terorisme.
Selain merusak norma-norma sosial, dia khawatir kampanye LGBT akan meningkatkan potensi kekerasan seksual khususnya terhadap anak-anak.
“Kalau misalnya teroris, itu bermasalah bagi ketahanan hidup berbangsa kita. Semua dana dari luar disetop kan? Kenapa dengan LGBT tidak disetop? Itu kan harus adil,” katanya, dikutip dari Republika.
Sebelumnya, badan PBB untuk pembangunan, UNDP, diketahui siap menggelontorkan dana tak kurang dari 8 juta dolar AS untuk mendukung kampanye lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Abdul Mujib mendesak pemerintah untuk tegas menolak masuknya dana tersebut. Dia melanjutkan, kampanye LGBT lebih banyak berimbas negatif bagi masyarakat Indonesia.
Menurut dia bahaya bukan hanya soal keinginan transgender melegalkan perkawinan sesama jenis, melainkan juga tujuan trans-seksual untuk mewajarkan perkawinan beda spesies, semisal manusia dengan hewan.
“Makanya menurut saya, pemerintah jangan melakukan pembiaran dalam hal LGBT ini. Dana dari luar itu, kalau sudah tahu ituenggak benar, ya disetop,” tegas Abdul Mujib saat dihubungi Selasa (16/2/2016). (azm/arrahmah.com)