KABANJAHE (Arrahmah.com) – Gunung Sinabung Kabanjahe Sumatera Utara meletus, Ahad (15/9/2013) pukul dua malam. Relawan MRI dari Kabanjahe melaporkan, kondisi siaga III dan warga dihimbau agar tetap waspada.
“Gunung Sinabung sendiri masih mengeluarkan asap tebal, namun intensitasnya turun dari kondisi semalam yang sempat mengeluarkan khawatir terjadi seperti tiga tahun lalu,” demikian Bayu Gawtawa, Direktur Disaster Emergency Response (DER) Aksi Cepat Tanggap (ACT), mengutip laporan relawan lokal.
Kebanyakan pengungsi dari desa-desa sekitar lereng gunung Sinabung diantaranya desa Berastepu, Naman dan Payung. Proses evakuasi masih berlangsung. “Saat ini untuk membantu sebagian warga yang mengungsi, perlu dukungan makanan siap saji dan air bersih,” jelas Bayu Gawtama.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim relawan lokal di lapangan, Kepala pusat data informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa saat ini terdapat 3.710 warga yang mengungsi ke daerah yang lebih aman.
5 Titik pengungsi itu adalah Jambur Taras Brastagi (650 jiwa), Jambur Sempakata (750 jiwa), Jambur Klasis GBKP Kabanjahe (590 jiwa), Jambur Desa Payung (320 jiwa), dan di kompleks GBKP Kabanjahe (1.400 jiwa). “Semua pengungsi dalam kondisi aman, belum ada laporan mengenai korban jiwa dan kerusakan dari dampak erupsi tersebut,” papar Sutopo.
Tim Masyarakat Relawan Indonesia yang diterjunkan, Luthfi Kurnia bersama dua relawan rescue yang sedang di Padang untuk mengelola event pelatihan relawan. “Tim relawan di Medan juga bergerak ke lokasi,” jelas Bayu.
Meski situasi cukup terkendali, semua tidak boleh lengah mengingat gunung Sinabung pernah meletus cukup besar tahun 2010.
(azmuttaqin/suriadiact/arrahmah.com)