YOGYAKARTA (Arrahmah.com) – Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Senin (25/2/2019) sekitar pukul 11.24 WIB. Luncuran awan panas guguran ini sejauh 1,1 kilometer mengarah ke Kali Gendol.
Menurut keterangan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Awan panas guguran itu terjadi selama 110 detik.
“Telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada pukul 11.24 WIB dengan durasi 110 detik, jarak luncur 1.100 meter, dan arah ke Kali Gendol,” ujar Hanik, lansir VIVA.
Hanik mengakui BPPTKG tidak bisa melakukan pengamatan langsung karena kondisi Gunung Merapi saat ada luncuran awan panas guguran itu kondisi puncak tengah berkabut.
Dalam keterangan resminya BPPTKG mengatakan awan panas guguran yang terjadi berpotensi menyebabkan hujan abu. Untuk itu BPPTKG meminta masyarakat untuk tenang dan tetap waspada dan mengantisipasi gangguan karena hujan abu.
Terkait status Gunung Merapi saat ini masih berada di level II atau waspada. Batas aman aktivitas warga adalah 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi
Dalam jumpa pers sebelumnya yaitu Kamis (22/2/2019) lalu, Hanik menyebut jika Gunung Merapi saat ini sedang memasuki fase pembentukan guguran lava dan awan panas guguran. Fase ini sudah terjadi sejak 29 Januari 2019 yang lalu.
“Jadi aktivitas Merapi sejak tanggal 29 Januari 2019 kemarin memasuki pembentukan guguran lava dan awan panas,” ujarnya.
(ameera/arrahmah.com)