JAMBI (Arrahmah.com) – Gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter (SR) kembali mengguncang Sumatera, Kamis pagi ini. Kali ini gempa dirasakan di Jambi dan Bengkulu.
Seperti diberitakan Reuters, Kamis (1/10), gempa yang terjadi pada pukul 09.31 WIB itu bertitik pusat di 54 kilometer Muko-muko, Bengkulu dengan kedalaman 10 kilometer.
Ini merupakan gempa kedua terbesar yang terjadi di Sumatera dalam 24 jam terakhir. Rabu sore kemarin gempa berkekuatan 7.6 SR mengguncang wilayah Sumatera Barat.
Menurut data Badan Survei Geologi Amerika Serikat, gempa di Padang kemarin sore berkekuatan 7.9 SR. Sedangkan gempa yang baru terjadi di Bengkulu dan Jambi tadi berkekuatan 6,8 SR.
Sementara itu, Gempa susulan di Sumatera yang terjadi pukul 08.52, Kamis 1 Oktober 2009, ini tak dirasakan warga Jambi. Donny, warga kota Jambi, mengatakan tak menyadari ada gempa saat dihubungi.
“Nggak terasa di sini,” kata Donny, saat dihubungi, pukul 09.15. Dia pun bertanya berapa kekuatan gempa yang baru saja terjadi di Jambi itu.
Sebelumnya, Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa dengan kekuatan 7.0 Skala Richter itu terjadi pukul 08.52 WIB.
Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, dengan lokasi 2.44 Lintang Selatan dan 101.59 Bujur Timur. Pusat gempa berada di sekitar 46 kilometer arah arah tenggara Sungai Penuh, Jambi. Jarak Sungai Penuh dengan Kota Jambi ini 400 kilometer.
Informasi sementara, dilaporkan sejumlah rumah rusak di Sungai Penuh karena gempa susulan 7 SR ini. Juga sebuah rumah sakit daerah rusak karena gempa ini.
Sebelumnya, kemarin, gempa 7,6 SR juga terjadi di Pariaman, Sumatera Barat. Lokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.
Korban tewas akibat gempa di Pariaman diperkirakan mencapai 200 orang.
Gempa bumi berkekuatan 7.0 skala richter yang melanda Jambi sempat membuat warga kaget. Gempa dirasakan cukup kuat, namun belum ada laporan korban jiwa. “Gempa dirasakan hingga II sampai III MMI di kota Jambi,” ujar petugas Stasiun Meteorologi Jambi Kurniasih saat dihubungi.
Dijelaskan Kurniasih, saat gempa terjadi, lampu-lampu yang ada di langit-langit kantor bergoyang. “Laporan keretakan rumah atau korban belum masuk. Kalau di kota situasi saat ini berangsur normal. Tidak ada laporan kerusakan,” kata Kurniasih.
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa dengan kekuatan 7.0 skala richter itu terjadi pukul 08.52 WIB, Rabu, 1 Oktober 2009.
Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, dengan lokasi 2.44 Lintang Selatan dan 101.59 Bujur Timur. Pusat gempa berada di sekitar 46 kilometer arah arah tenggara Sungai Penuh, Jambi.
Sementara itu, Gempa yang mengguncang Jambi di kedalaman 10 kilometer ternyata bukan gempa susulan 7,6 SR yang berpusat di Pariaman, Sumatera Barat. Gempa yang berpusat di Jambi adalah gempa baru.
“Gempa Jambi ini bukan gempa susulan. Itu adalah gempa baru yang berlokasi yang disebutkan tadi,” kata Kepala Divisi Seismologi Teknik dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Fauzi.
Menurut Fauzi, meski guncangan Jambi adalah gempa baru, lokasi gempa itu masih berada di satu lempengan dengan gempa di Pariaman, yakni lempeng Eurasia. Gempa di perairan laut Pariaman ini dipicu pertemuan lempeng Indo Australia dan Eurasia.
“Tetapi tidak berpotensi tsunami, karena pusat gempa berada di darat. Hingga kini belum ada informasi terbaru soal perkembangan gempa Jambi,” ujar dia.
Pusat gempa Jambi berada di kedalaman 10 kilometer dengan lokasi 2.44 Lintang Selatan dan 101.59 Bujur Timur. Pusat gempa berada di sekitar 46 kilometer arah arah tenggara Sungai Penuh, Jambi.
Sebelumnya, Rabu, 30 September 2009 gempa 7,6 SR juga terjadi di Pariaman, Sumatera Barat. Lokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur.
Pusat gempa Pariaman berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat. Korban tewas akibat gempa di Pariaman diperkirakan mencapai lebih dari 200 orang. (srmd/arrahmah.com)