WASHINGTON (Arrahmah.com) – Fethullah Gulen mendesak Amerika Serikat untuk menolak permintaan Turki untuk mengekstradisi dirinya.
“Saya mendesak pemerintah AS untuk menolak setiap upaya untuk menyalahgunakan proses ekstradisi untuk melaksanakan dendam politik,” kata Gulen dalam pernyataan yang dirilis oleh Alliance for Shared Values, sebuah kelompok yang terkait dengan Gulen, sebagaimana dilansir MEMO, Rabu (20/7/2016).
Gulen, yang tinggal di pengasingan di Pennsylvania, mengatakan bahwa tuduhan dirinya telah mengatur upaya kudeta adalah sesuatu yang “konyol”.
“Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari ini kembali menunjukkan bahwa ia akan melakukan apa saja yang diperlukan untuk memperkuat kekuasaannya dan menganiaya para pengkritiknya,” kata Gulen dalam pernyataannya.
Perdana menteri Turki mengatakan bahwa pemerintahnya telah secara resmi meminta Washington untuk mengekstradisi Gulen.
Namun, juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa Gulen dilindungi oleh hukum, dan Presiden Barack Obama telah membahas permintaan ekstradisi Gulen dengan Erdogan melalui telepon.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa Turki harus memberikan bukti keterlibatan Gulen dalam upaya kudeta yang gagal.
(ameera/arrahmah.com)