BEIRUT (Arrahmah.com) – Sebuah gudang senjata dari kelompok bersenjata Syiah yang didukung Iran, “Hizbullah”, meledak di Libanon selatan pada Selasa (22/9/2020), kata sumber keamanan, melukai beberapa orang dan mengirimkan gelombang kejutan baru ke seluruh negara yang bergulat dengan krisis terdalam dalam tiga dekade.
Sumber keamanan mengatakan ledakan gudang senjata, yang mengirimkan asap hitam besar ke langit, disebabkan oleh “kesalahan teknis”.
Ledakan itu mengguncang desa Ain Qana di Libanon selatan, benteng politik kelompok bersenjata berat dan kuat secara politik yang telah berperang dengan negara tetangga “Israel”.
Ledakan itu semakin mengguncang negara yang bergulat dengan krisis terburuknya sejak perang 1975-1990 dan masih belum pulih dari ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut yang mengoyak ibu kota, dan menewaskan sedikitnya 190 orang.
Sejak ledakan di Beirut pada 4 Agustus, kebakaran susulan di pelabuhan dan tempat lain di ibu kota telah menyebabkan kepanikan di Beirut dan negara itu, yang ekonominya sedang hancur.
Sumber keamanan lain mengatakan “Hizbullah” telah mendirikan penjagaan keamanan di sekitar lokasi ledakan, sekitar 50 km (30 mil) dari selatan Beirut. Jurnalis dicegah mendekati daerah tersebut.
Tidak ada pernyataan langsung dari “Hizbullah”.
Sumber keamanan mengatakan ada beberapa korban luka tanpa memberikan angka.
Seorang saksi mata di dekat desa mengatakan mereka merasakan tanah berguncang.
Rekaman dari area yang disiarkan oleh Al-Jadeed menunjukkan pria berjalan di atas tanah hangus yang dipenuhi puing-puing. Kerusakan ditunjukkan di rumah yang berdekatan di mana lantainya tertutup kaca dan apa yang tampak seperti genangan darah, lansir Reuters.
Setidaknya satu titik api masih menyala di lokasi tersebut, rekaman itu menunjukkan. (haninmazaya/arrahmah.com)