SURIAH (Arrahmah.id) – Damaskus mengungkap penemuan mengejutkan di zona keamanan rezim yang digulingkan di Kafr Sousa, pusat ibu kota. Pemerintah baru Suriah menemukan gudang besar narkoba yang diproduksi selama masa pemerintahan Bashar al-Assad, termasuk lebih dari satu juta pil Captagon.
Penemuan Gudang Narkoba
Dilansir dari Al Jazeera dan AFP, dua sumber keamanan dari Kementerian Dalam Negeri pemerintah transisi Suriah mengonfirmasi bahwa gudang tersebut ditemukan saat penyisiran di area Kafr Sousa. Otoritas keamanan baru segera memusnahkan temuan tersebut.
Seorang petugas keamanan mengatakan, “Kami menemukan lebih dari satu juta pil Captagon, ganja, tramadol, dan berbagai jenis narkoba lainnya. Semua itu langsung dimusnahkan demi melindungi masyarakat Suriah.”
Pil Captagon berwarna merah muda, ganja, dan obat-obatan lainnya dibakar di halaman zona keamanan yang dulunya menjadi pusat kendali rezim Assad. Lokasi tersebut sebelumnya dijaga ketat dan digunakan sebagai pusat penahanan bawah tanah.
Warisan Kelam Rezim Assad
Bashar al-Assad, yang digulingkan pada 8 Desember 2024 oleh faksi bersenjata Suriah, dikenal luas sebagai dalang di balik produksi besar-besaran Captagon. Selama kekuasaannya, Suriah dijuluki “negara narkoba,” dengan pendapatan lebih dari $10 miliar dari perdagangan narkoba, melebihi total ekspor legal negara itu.
Setelah serangan kilat yang dimulai pada 27 November, Assad melarikan diri ke Moskow, mengakhiri lebih dari lima dekade kekuasaan keluarga Assad di Suriah.
Dampak Narkoba di Timur Tengah
Captagon yang diproduksi selama masa pemerintahan Assad tidak hanya merusak Suriah, tetapi juga menyebar ke negara-negara tetangga seperti Irak dan kawasan Teluk. Amerika Serikat bahkan menjatuhkan sanksi kepada sejumlah pejabat Suriah yang diduga terlibat dalam jaringan perdagangan narkoba ini.
Pemerintah Baru Berkomitmen
Seorang anggota pasukan keamanan baru menyatakan bahwa pemusnahan narkoba ini adalah langkah untuk “melindungi masyarakat Suriah dan memutus jalur penyelundupan narkoba yang sebelumnya dikelola oleh keluarga Assad.”
Hamza, salah satu petugas keamanan, menambahkan bahwa penemuan serupa juga terjadi di berbagai wilayah Suriah, di mana gudang dan pabrik narkoba berhasil dihancurkan.
Konflik yang Berlanjut
Perang Suriah, yang dimulai pada 2011 dengan aksi protes damai yang ditekan keras oleh rezim Assad, telah menyebabkan lebih dari 500 ribu kematian dan jutaan pengungsi. Penemuan ini menjadi bukti lebih lanjut dari warisan kelam yang ditinggalkan oleh rezim Assad terhadap Suriah dan kawasan sekitarnya.
(Samurmusa/arrahmah.id)