MAKASSAR (Arrahmah.com) – Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dilempar bom rakitan oleh salah seorang peserta jalan santai saat berorasi di acara jalan santai HUT Partai Golkar ke-48.
Bom rakitan yang dilempar itu sendiri tidak sempat meledak, sehingga Syahrul Yasin Limpo selamat. Sementara pelaku menjadi bulan bulanan peserta jalan santai lainnya.
Pelaku yang berinisal AW saat dikeroyok massa langsung diamankan oleh aparat kepolisian, untuk selanjutnya dibawa ke Pos Piket Rumah Sakit Pelamonia Makassar yang kebetulan berada di depan lokasi jalan santai.
Setelah lebih dari setengah jam, pelaku kemudian digiring ke Mapolrestabes Makassar menggunakan mobil baracuda milik aparat kepolisian. Namun, saat dibawa menuju mobil, sejumlah orang berusaha kembali memukuli pelaku.
Beruntung aparat kepolisian sigap dan berhasil mengamankan pelaku ke dalam mobil baracuda. Saat ini polisi terus memeriksa pelaku untuk mengetahui motif pelemparan bom.
Sementara itu, Polisi memburu rekan pelempar bom ke arah Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Dua pelaku yang kabur ke arah Dusun Pamajengang, Desa Moncongloe, Maros, tepatnya di wilayah perbatasan Maros-Makssar, sempat terjatuh dan meninggalkan sepeda motor yang dikendarai.
Pantauandi Dusun Pamajengang, Minggu (11/11/2012), pukul 20.30 WITA, puluhan pasukan gabungan dari kepolisian dan personel TNI AD berjaga di sekitar dusun tersebut. Mereka membawa senjata lengkap.
Di tempat itu, tepatnya di belakang Kompleks Perumahan Tamalanrea Permai yang ada di dekat Dusun Pamajengang, sekitar pukul 16.00 WITA terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dengan dua terduga pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Beat DD 6418 D warna hitam. Dua terduga pelaku itu dikejar satu peleton pasukan Brimob dari Polda Sulsel.
Salah seorang saksi mata, Nurdin, menuturkan sekitar pukul 15.30 WITA dia melihat dua orang yang mengendarai sepeda motor warna hitam melintas di dekat rumahnya. Orang yang dibonceng terlihat membawa senjata di salah satu tangannya, sementara tangan yang lain membawa kantong plastik.
“Saat itu saya melihat dua orang itu terpeleset dan terjatuh dari motornya. Tapi karena orang itu bawa pistol saya lari. Mereka sempat kabur ke arah pematang sawah, saya langsung masuk ke dalam rumah, takut ditembak,” kata Nurdin yang ditemui di lokasi.
Tak lama setelah melihat kedua terduga pelaku tersebut, Nurdin melihat pasukan polisi datang ke lokasi. Dalam aksi pengejaran itu, polisi sempat menembak ke arah dua terduga pelaku yang dikejar. Dua orang itu pun sempat kembali terjatuh dari motornya, namun tak tertembak. Mereka akhirnya berhasil lolos.
“Bahwa dari hasil pengembangan peristiwa yang terjadi tadi pagi, anggota Densus melakukan pengejaran hingga pelaku menghentikan kendaraannya di pematang sawah. Tapi kedua pelaku tersebut berhasil lolos, tapi barang bukti berupa motor tertinggal. Motornya kemudian diamankan anggota,” kata Kasat Brimob Polda Sulsel, Kombes Ramdani Hidayat, yang juga ditemui di lokasi.
Sedangkan, Wagub Sulse Agus Arifin menyebut dua spekulasi besar dalam peristiwa ini. Yakni suhu politik di Sulawesi Selatan menjelang Pilkada yangteru smeningkat. Ada kekhawatiran kejadian ini sengaja dilakukan untuk mengacau keamanan Sulawesi Selatan.
Seperti diketahui Gubernur Syahrul Yasin Limpo adalah pemimpin Partai Golkar Sulsel. Syahrul akan diajukan Partai Golkar untuk maju lagi di Pilkada Januari mendatang.
Spekulasi lain terkait terorisme di Poso. Ada kekhawatiran jika aksi teror menyebar ke kawasan Sulawesi Selatan. (bilal/dbs/arrahmah.com)