KUPANG (Arrahmah.com) – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat menolah mentah-mentah penerapan label wisata halal di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Wacana pelabelan halal ini muncul setelah Kementerian Pariwisata menggelar sosialisasi pariwisata halal di Labuan Bajo, pada akhir April 2019.
BacaJuga
Viktor, yang pernah melontarkan vidato provokatif dan dinilai anti-Islam beberapa waktu lalu, mengaku marah dengan wacana wisata halal untuk Labuan Bajo.
“Di dalam pariwisata itu, ilmunya tidak ada yang halal. Ada segmen yang karena alasan kesehatan dan alasan keyakinan mereka, lebih baik berada pada komunitas-komunitas tertentu. Itu segmentasi, tetapi di dalam pariwisata klaster yang dikenalkan itu adalah klaster sosial ada deluxe tourism, midle class tourism dan social class tourism, yang social class itu yang backpackers, midle class itu pada menengah, deluxe itu bintang lima,” ujarnya.
Viktor menegaskan, pelabelan wisata halal sampai kapan pun tidak akan diterima di NTT.
“Tidak adalah di sini, halal-halal itu bikin ribut nanti. Orang badan otoritasnya pun tidak jelas, mau ngapain kita ya tidak. Itu sama gubernur ditolak kok,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo, Shana Fatina yang berbicara dalam acara sosialisasi paket wisata halal per 30 April 2019 menyatakan, konsep wisata halal diharapkan dapat membantu peningkatan kunjungan wisatawan dan memperluas pangsa pasar Labuan Bajo, khususnya bagi wisatawan Muslim.
(ameera/arrahmah.com)