NIMROZ (Arrahmah.id) – Seorang pembom bunuh diri yang ingin menargetkan gubernur Nimroz, Mohammad Qassim Khalid, ditembak mati sebelum mencapai targetnya, namun tiga anggota pasukan Imarah Islam Afghanistan terluka karena bahan peledak yang melekat pada dirinya diledakkan, kata para pejabat.
Khalid lolos dari serangan itu tanpa cedera, namun tiga pengawalnya terluka, menurut para pejabat.
Seorang reporter Tolo News mengatakan bahwa ibu kota provinsi itu diserbu oleh pasukan keamanan dan langkah-langkah keamanan yang ketat diambil setelah serangan yang terjadi pada Ahad sore (14/1/2024).
“Sebelum dia meledakkan diri, dia [penyerang] terbunuh oleh tembakan Muahideen [pasukan Imarah Islam] dan bahan peledaknya diledakkan,” kata Khalid.
Serangan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk provinsi tersebut.
Mereka meminta aparat keamanan untuk meningkatkan upaya-upaya untuk memberikan keamanan yang lebih baik.
“Selama dua sampai tiga tahun situasi tenang. Masyarakat khawatir sekarang, keamanan harus ditingkatkan,” kata Khairulah, seorang warga Nimroz.
“Mereka jauh dari kemanusiaan dan Islam,” kata Ghulam Dastageer, seorang warga Nimroz.
Penyerang melintasi dua pos pemeriksaan keamanan dan mencapai gedung kantor gubernur, menurut pejabat keamanan.
Serangan itu terjadi sekitar pukul 13.00 ketika para karyawan meninggalkan kantor.
“Sekitar pukul 13.00, seseorang mencapai dekat kantor dan ingin meledakkan diri dan mencapai gubernur, tetapi ditembak mati oleh pasukan keamanan. Kemudian dia meledakkan dirinya sendiri,” kata Gul Mohammad Qudrat, juru bicara departemen keamanan Nimroz.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim serangan tersebut.
Tahun lalu, gubernur Balkh terbunuh dalam sebuah serangan bom bunuh diri yang terjadi di kantornya. (haninmazaya/arrahmah.id)