DAMASKUS (Arrahmah.id) – Persatuan nasional Suriah dan menarik investasi untuk menghidupkan kembali perekonomian menjadi prioritas utama kepemimpinan baru negara tersebut,ungkap gubernur Damaskus yang baru saja dilantik pada Kamis (26/12/2024).
Berbicara kepada Anadolu, Maher Marwan memuji hubungan persaudaraan antara rakyat Suriah dan Turki, menekankan bahwa Turki adalah sekutu dan mitra negaranya.
Bashar Assad, pemimpin rezim Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok-kelompok perlawanan mengambil alih ibu kota Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963. Pengambilalihan itu terjadi setelah Hai’at Tahrir asy-Syam (HTS) merebut kota-kota penting dalam serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua minggu.
“Di antara tantangan-tantangan utama (yang dihadapi kepemimpinan baru) adalah ketidakpercayaan yang besar antara masyarakat dan lembaga-lembaga pemerintah yang dianggap melayani kepentingan mereka sendiri,” ujar gubernur Damaskus, Maher Marwan.
Ia menggarisbawahi perlunya bekerja untuk membangun kepercayaan melalui beberapa solusi, termasuk meningkatkan efisiensi lembaga-lembaga pemerintah dan mengawasi pekerjaan mereka.
Ia juga menekankan perlunya mengembangkan pelayanan publik, termasuk penggunaan teknologi digital di lembaga-lembaga publik.
“Juga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan gaji para pegawai negeri dan meningkatkan standar hidup masyarakat secara umum,” kata Marwan
Investasi
Gubernur Damaskus mengatakan bahwa kepemimpinan yang baru akan bekerja untuk menarik investasi lokal dan asing serta memberikan fasilitas kepada para pemilik bisnis.
“Penting juga untuk bekerja menciptakan kesempatan kerja bagi para pemuda dan pemudi di Damaskus dan provinsi-provinsi lain dan menyelesaikan krisis bahan bakar dalam waktu dekat,” paparnya.
Marwan mengatakan bahwa kepemimpinan Suriah bekerja melalui lembaga-lembaga terkait untuk menyelesaikan masalah listrik, memperbaiki jalan, meningkatkan layanan sanitasi, dan merenovasi taman-taman.
“Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri untuk memasarkan proyek-proyek infrastruktur dan proyek-proyek investasi lainnya melalui ‘sistem partisipasi’ yang didasarkan pada kerja sama antara sektor publik dan swasta,” tambahnya.
“Kami ingin para investor kembali ke Damaskus dan Suriah,” ujar Marwan.
“Kami akan menawarkan kepada mereka lingkungan investasi yang aman yang menguntungkan rakyat dan membantu membangun masa depan Suriah,” janjinya.
Meningkatkan gaji
Gubernur Damaskus menunjukkan bahwa hampir 95% pegawai negeri sipil di negara tersebut kembali bekerja, dan menekankan bahwa menaikkan gaji mereka adalah prioritas utama bagi pemerintahan baru Suriah.
“Prioritas kami adalah menaikkan gaji karena gaji saat ini lemah dan tidak sesuai dengan kenaikan biaya hidup, yang merupakan alasan utama untuk korupsi di dalam institusi-institusi pemerintah,” katanya.
Gubernur mengatakan bahwa gaji saat ini berkisar antara $15 dan $20.
“Upaya-upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan skala gaji baru yang sesuai dengan keadaan, dan gaji dapat meningkat hingga 400% bulan depan, yang akan berkontribusi pada peningkatan standar hidup,” tambahnya.
Persatuan nasional
Gubernur mengatakan bahwa kepemimpinan baru ini bekerja untuk mengembalikan kehidupan normal di seluruh Suriah.
“Kami berusaha untuk menggambarkan masa depan Suriah melalui rencana-rencana setiap kementerian dan institusi untuk memajukan negara selama masa transisi,” katanya.
Ia menggarisbawahi pentingnya memperkuat persatuan nasional setelah jatuhnya rezim Assad.
“Suriah adalah sebuah mozaik yang indah yang telah dipecah-pecah oleh rezim sebelumnya menjadi beberapa kelompok,” katanya.
“Kami berusaha untuk mengembalikan Suriah sebagai sebuah negara yang bersatu dan kami perlu memperkuat kohesi sosial,” tegas Marwan.
Mengenai kebebasan, Marwan mengatakan bahwa kepemimpinan Suriah yang baru berusaha untuk mencapai kesetaraan di antara semua warga Suriah.
“Semua orang sekarang memiliki hak yang sama, dan yang menyatukan kita adalah hukum yang mengatur kehidupan kita,” tambahnya.
Persaudaraan Turki dan Suriah
Marwan merujuk pada kunjungan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada 22 Desember lalu ke Damaskus dan Gunung Qasioun bersama pemimpin baru Suriah Ahmed al-Sharaa.
“Pertemuan ini mencerminkan kesepakatan yang jelas antara Turki dan Suriah, dan meningkatkan harapan akan masa depan yang cerah bagi kedua bangsa yang bersaudara ini,” tambahnya.
Gubernur Damaskus memuji dukungan Turki untuk rakyat Suriah selama revolusi melawan rezim Assad.
“Rakyat Suriah dan Turki adalah saudara,” katanya.
“Sejak awal revolusi, kami telah bersatu, dan rakyat Turki telah memberikan banyak dukungan kepada rakyat Suriah,” katanya.
Kami tidak melupakan kebaikan mereka yang telah membantu kami, dan kami akan tetap mencintai.
“Turki adalah sekutu strategis bagi kami secara sosial, budaya, ekonomi, militer dan politik,” kata gubernur.
“Rakyat Turki adalah sekutu dan mitra kami, dan kami bekerja sama dengan kepemimpinan saat ini (di Türkiye) dan dihubungkan bersama oleh masa depan yang baik,” pungkasnya. (Rafa/arrahmah.id)