BADAKHSHAN (Arrahmah.com) – Gubernur Imarah Islam Afghanistan (IIA) provinsi Badakhshan, Qari Fasehuddin, merilis rekaman audio untuk membantah klaim pemerintah boneka Afghanistan yang mengatakan bahwa ia tewas dalam serangan udara AS akhir pekan lalu, lansir LWJ pada Senin (5/10/2015).
Fasihuddin adalah gubernur IIA kedua yang menyangkal laporan kematian yang diklaim oleh musuh dalam serangan udara pengecut oleh pasukan teroris AS, sejak Mujahidin IIA menguasai ibukota Kunduz.
Kementerian Dalam Negeri pemerintahan boneka Afghanistan menyatakan pada 2 Oktober lalu bahwa Fasehuddin adalah salah satu dari 40 pejuang Taliban (baca: Imarah Islam Afghanistan) yang “tewas” dalam serangan udara di Badakhdhan, distrik Baharak.
IIA cepat menanggapi klaim kematian oleh Kementerian Dalam Negeri pemerintahan boneka Afghanistan dan merilis sebuah wawancara berbahasa Pashtun dengan Fasehuddin di situs resmi mereka, Voice of Jihad.
Wawancara tersebut jelas direkam setelah Menteri Dalam Negeri mengklaim kematian Fasehuddin.
Setelah mengidentifikasi dirinya, Fasehuddin juga mengatakan bahwa distrik Wardoj telah diserbu oleh Mujahidin.
“Mujahidin telah mendapatkan prestasi yang cukup di berbagai bidang. Mereka telah meluncurkan operasi di distrik Wardoj. Distrik telah ditaklukkan dengan sedikit perlawanan,” ujarnya seperti dilaporkan LWJ.
Fasehuddin kemudian menuduh pemerintah boneka Afghanistan telah membuat propaganda dengan melaporkan kesuksesan setelah menderita kekalahan telak.
“Ketika musuh dikalahkan, propagada tak berdasar seperti itu diluncurkan untuk meningkatkan semangat tentaranya yang telah dikalahkan dan kehilangan semangat,” lanjutnya.
Fasehuddin berusia sekitar 30 tahun, ia dilaporkan memerintah hampir 1.000 pejuang yang berbasis di tujuh distrik di provinsi Badakhshan, menurut pejabat Afghanistan yang diwawancaraii oleh Washington Post awal tahun ini. Ia telah beberapa kali ditargetkan dalam serangan musuh.
Gubernur Badakhshan ini terakhir kali terlihat dalam video yang dirilis oleh IIA pada Mei 2015 yang memperlihatkan serangan terhadap pasukan Afghanistan di provinsi timur laut yang terpencil. Dalam video itu, Fasehuddin terlihat memimpin sebuah sidang pengadilan terhadap 22 personil keamanan Afghanistan yang ditangkap oleh Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)