JAKARTA (Arrahmah.id) – Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) yang juga merupakan Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb mengecam keras penampilan para waria yang menyerupai adegan ‘Perjamuan Terakhir’, yang dinilai menghina Yesus, pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.
Grand Syekh memandang penampilan itu mencerminkan pelecehan terhadap kenabian yang suci dan agung dan tidak menghormati keyakinan orang-orang beragama yang percaya pada nilai moral kemanusiaan yang luhur.
“MHM menegaskan kembali sikap menolak segala bentuk pelecehan terhadap simbol-simbol suci agama,” kata Grand Syekh Ahmed Al Tayeb dalam keterangannya di Jakarta, pada Senin (29/7/2024).
Ia menyayangkan ajang Olimpiade, yang seharusnya menjadi sarana untuk mempromosikan sikap saling menghormati, digunakan untuk mempropagandakan pelecehan agama dan penyakit sosial yang merusak dan keluar dari fitrah manusia, seperti perilaku LGBT.
Sebelumnya pada 2019, Ketua MHM Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pemimpin Gereja Katolik Sri Paus Fransiskus telah menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia di Abu Dhabi.
Dokumen tersebut menyerukan kepada para pemimpin dunia, para pembuat kebijakan, para pemikir, filsuf, cendekiawan, pemuka agama, seniman, dan awak media di seluruh dunia untuk melawan segala bentuk dekadensi budaya dan moral.
Mereka diminta untuk menemukan kembali nilai-nilai keadilan, kebaikan, kedamaian, persaudaraan manusia, dan kehidupan bersama secara rukun dan damai dan menegaskan pentingnya nilai-nilai itu semua sebagai pelampung penyelamat bagi kehidupan masyarakat.
“Mereka juga diminta untuk menyebarluaskan nilai-nilai luhur itu kepada masyarakat luas di seluruh dunia,” ungkapnya. (Rafa/arrahmah.id)