JEDDAH (Arrahmah.com) – Mufti Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh telah memperingatkan mengenai perayaan kelahiran Nabi Muhammad (Shallallahu ‘Alaihi Wassalam), dan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan perbuatan yang mengada-ada yang secara ilegal ditambahkan ke dalam agama, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Sabtu (3/1/2014).
“Ini adalah bid’ah yang masuk ke Islam setelah tiga abad pertama pada masa para sahabat dan penerus dari para sahabat.”
Merupakan kewajiban bagi ummat Islam untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad sebagaimana tercantum dalam Sunnah, kata Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh dalam khotbah Jum’at kepada jamaahnya di masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh.
“Cinta sejati kepada Rasulullah (Shalllahu ‘Alaihi Wassalam) diwujudkan dengan mengikuti jejaknya dan mengamalkan Sunnah nya … itu merupakan cara mengekspresikan cinta kepada Nabi (Shalllahu ‘Alaihi Wassalam).”
Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh mengatakan bahwa Allah SWT telah berfirman: “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Muslim memiliki kewajiban untuk beriman kepada pada Nabi (Shalllahu ‘Alaihi Wassalam) sebagai hamba dan utusan Allah, yang diutus sebagai pembawa petunjuk bagi seluruh alam semesta, kata Al-Asheikh.
Ini merupakan kewajiban bagi ummat Islam untuk mencintai dan menghormatinya. Ummat Islam juga harus membelanya terhadap orang-orang yang salah menafsirkan ajaran-ajaran beliau, para ateis yang menyangkalnya, dan mereka yang menghinanya. Ini merupakan tugas Muslim yang benar-benar mencintai Nabi (Shalllahu ‘Alaihi Wassalam), kata syekh.
Sheikh mengatakan bahwa Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdaganan yang kamu khuatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya serta berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusannya” dan Allah tidak memberi petunjuk pada orang-orang yang fasik.“
(ameera/arrahmah.com)