JAKARTA (Arrahmah.com) – Apa hubungan Google dan Microsoft dengan terorisme? Pastinya, kedua perusahaan itu bakal terkena peraturan yang ‘memaksa’ mereka untuk mencegah aksi terorisme.
Ya, hal ini terkait dengan layanan perta online yang disediakan Google, Microsoft dan juga perusahaan lainnya seperti Yahoo. Sebuah peraturan sedang digodok anggota legislatif Amerika Serikat untuk ‘memaksa’ para penyedia layanan peta online untuk mencegah aksi terorisme.
Tepatnya, Google dkk diminta mengaburkan (blur) gambar-gambar pada peta mereka yang menampilkan target terorisme. Ini termasuk gedung sekolah, gedung pemerintahan dan tempat peribadatan.
Google Maps, Google Earth dan Microsoft Virtual Earth konon bisa digunakan para teroris dalam merancang serangannya. Bahkan ada spekulasi bahwa teknologi peta online telah digunakan dalam serangan di Irak dan Israel.
Dalam New York Times, Kamis (5/3), meski belum ada peraturan ini beberapa penyedia peta online telah secara sukarela mengaburkan gambar lokasi tertentu. Google, Microsoft dan beberapa penyedia gambar bagi kedua perusahaan itu dikabarkan telah mengaburkan lokasi seperti Gedung Putih. (Althaf/dtk)