BONDOWOSO (Arrahmah.com) – Pada Sabtu (11/10/2014), Gerakan 1000.000 Orang Menolak Syi’ah di Indonesia (GOMSDI) mempublikasikan sebuah kabar bahwa syi’ah menantang Muslimin Indonesia dengan terang-terangan mengumumkan pelaksanaan Idul Ghadir di Bondowoso dalam sebuah spanduk pada laman Facebook-nya dan viral di beragam media sosial lainnya, seperti Whatsapp dan Twitter.
“Selamat Berbahagia Ummat Islam Atas Perayaan IDUL GHADIR (18 Dzulhijjah) yang Insya’ Allah di tempat ini,selasa 14 oktober akan di sajikan Bazzar gratis jam 08:00 sampai selesai” (Yayasan Assidiq Bondowoso)
Demikian pengumuman dalam spanduk syi’ah di Bondowoso. Bereaksi akan hal tersebut, GOMSDI mengajak kaum Muslimin Indonesia untuk bangkit.
Syi’ah Rafidhah terbukti lagi-lagi menantang Ummat Islam. Dengan berani mereka akan mengadakan HARI RAYA SESAT IDUL GHADIR di Bondowoso pada Selasa (14/10) yang di dalamnya menyakiti para Sahabat Nabi, menyakiti Khulafaur Rasyidin, menghina Abu Bakar, Umar Dan Utsman Radhiyallahu’anhum.
Ummat Islam harus paham bahwa Idul Ghadir merupakan hari raya SESAT yang diciptakan oleh seorang pendeta Yahudi dari Yaman bernama Abdullah Bin Saba’. Dia menciptakan hari raya yang bernama Idul Ghadir ini sebagai hari “diangkatnya” Ali Bin Abi Thalib sebagai Khalifah dan Rasul setelah Nabi Muhammad guna memecah belah ummat Islam.
Dengan semangat GOMSDI menyatakan bahwa “Ini adalah KEKUFURAN !! Ummat Islam, ketahuilah, Hari Raya Ummat Islam dan hari besar Ummat Islam hanya ada dua,yaitu IDUL FITRI dan IDUL ADHA !! TIDAK ADA HARI RAYA IDUL GHADIR DALAM ISLAM !! IDUL GHADIR ADALAH KUFUR !!”
GOMSDI juga mengedukasi Muslimin Indonesia mengenai apa itu Idul Ghadir melalui video yang diunggah pada Youtube dengan link berikut.
http://www.youtube.com/watch?v=58w0V1PbzBI
Perayaan tersebut menurut GOMSDI merupakan penyerangan langsung terhadap ideologi Ummat Islam, maka wajib DIBUBARKAN. Hal ini menjadi sebuah pelengkap atas kesesatan syi’ah, sekaligus membuktikan bahwa #syiah_bukan_Islam.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi kembali dari pihak GOMSDI terkait bentuk pembubaran acara tersebut hari ini (14/10). (adibahasan/sumber/arrahmah.com)