JAKARTA (Arrahmah.com) – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama mendukung Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur yang mengusulkan dibentuknya Tim Pencari Fakta (TPF) kasus bom di Surabaya di pertengan bulan Mei ini.
“Kami berjanji akan mensupport langkah yang diambil oleh pihak GUIB dalam mengawal isu terorisme yang terjadi belakangan ini di Jawa Timur. GNPF Ulama akan membantu dalam bidang advokasi dan hal lain yang dibutuhkan,” kata Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak kepada peserta silaturahmi ormas-ormas Islam di Aula Rahman-Rahmad di Sekolah Lukim, Sukolilo – Surabaya, Ahad (20/05/2018).
Awalnya, acara ini sebagai bentuk silaturrahim antara Ketua GNPF Ulama yang baru dengan ormas Islam Surabaya.
Namun, banyak peserta yang menanyakan sikap GNPF Ulama terkait masalah-masalah keumatan yang terjadi di Jawa Timur.
Seperti sikap GNPF terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Presiden (Pilpres), kasus serangan bom di Surabaya termasuk cara penanganan kasus ini yang dinilai sudah melebar dan makin mencemaskan.
Sementara itu, Sekjen GUIB Jawa Timur, Muhammad Yunus yang turut hadir di acara ini menyampaikan beberapa poin keputusan GUIB Jawa Timur terkait kasus aksi serangan bom, di antaranya desakan adanya pembentukan TPF Kasus Serangan Bom Surabaya.
“TPF ini bertujuan membantu pihak aparat kepolisian agar lebih objektif dan tidak menjadi bahan fitnah dari umat Islam dikarenakan isu yang berkembang, sementara umat Islam juga tidak terus menjadi korban. Karena itu GUIB berharap GNPF Ulama turut berkontribusi dalam hal ini,” terang Yunus seperti dilansir Islam News Agency (INA), kantor berita yang diinisiasi JITU.
Permintaan ini disambut Yusuf Martak dan didukung peserta yang hadir.
Menutup acara ini, peserta dan GNPF berharap komunikasi dan pertemuan terus berlanjut. Acara diakhiri dengan buka puasa bersama dan shalat berjamaah.
Reporter: Adit/ Islam News Agency (INA)
(ameera/arrahmah.com)