JAKARTA (Arrahmah.com) – Anggota Tim Kuasa Hukum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) Kapitra Ampera menyayangkan kejadian penusukan terhadap ahli IT dari ITB Hermansyah (46) pada Ahad pagi (9/7/2017) tadi oleh orang tak dikenal.
Hermansyah adalah pakar telematika ITB yang pernah menyebut chat pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dengan Firza Husein rekayasa.
“Hal ini amat menyedihkan dan sangat memprihatikan serta mencederai demokrasi dan rasa keadilan masyarakat,” ujar Kapitra, sebagaimana dilansir SINDOnews, Ahad (9/7).
Kapitra meminta para aparat penegak hukum tidak tinggal diam atas kasus yang menimpa saksi ahli telematika itu.
“Harus diusut tuntas. Kalau tidak, kekerasan menjadi budaya bagi segala bentuk perbedaan pandangan dan pengetahuan,” tegasnya.
Saat kejadian, Hermansyah dikabarkan tengah bersama sang istri melintasi Tol Jagorawi dari arah Cijantung menuju ke Depok. Di tengah perjalanan dia dipepet oleh mobil sedan dan diminta berhenti. Lima orang turun dari mobil sedan dan langsung menganiaya Herman.
Istri korban mengambil alih kemudi dan melarikan Hermansyah ke Rumah Sakit.
Kini Hermansyah masih mendapatkan perawatan medis di RS Hermina, Depok, Jawa Barat. Dia mengalami luka kritis di kepala, leher dan telapak tangan kiri
(ameera/arrahmah.com)