LONDON (Arrahmah.com) – Salah seorang mantan tentara Inggris, yang menganggap perang di Afghanistan sangatlah sia-sia, mendesak pemerintah Inggris untuk meninggalkan ‘kepentingan’ AS di Afghanistan.
Joe Glenton, yang harus menghadapi dakwaan di mahkamah militer karena absen tanpa izin resmi (AWOL), sudah meminta Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, untuk menghentikan tugas ribuan tentara Inggris dari ‘perang melawan teror’ di Afghanistan yang menurutnya hanya usaha yang sia-sia.
Dalam suratnya kepada perdana menteri, Glenton memberitahukan pemerintah tentang maksudnya untuk berhenti berperang. Ia menyadari bahwa kampanye internasional di Afganistan kurang legitimasi dan sudah menyebabkan banyak kematian dan kerusakan.
“Saya percaya kepada orang-orang yang tak beretika namun bangga pada diri mereka sendiri ini telah menyebabkan penderitaan yang tidak terhitung, bukan hanya bagi keluarga para pelayan negara Ingris, namun juga bagi rakyat Afghanistan,” Glenton menegaskan.
Sembari kembali menyebutkan penderitaan kemanusiaan yang terjadi di negara konflik itu, ia mengatakan, “Ada beberapa masalah serius yang harus`ditekankan, banyak orang menderita dan semua itu tidak bisa dibiarkan.”
Ia yang ditugaskan di Afghanistan mengundurkan diri dengan alasan bahwa “Perang Afghanistan tidak sama sekali mengurangi resiko terorisme, sangat jauh dari peningkatan taraf hidup rakyat Afghanistan, bahkan hanya membawa kematian dan kerusakan bagi negara mereka.”
Namun, Glenton menyebutkan bahwa kepentingan Inggris harus dari Amerika, “Saya percaya ketika personil militer Inggris mengajukan diri hanya untuk melayani kepentingan nasional dan menyerahkan jiwa dan raga mereka di jalan yang penuh resiko ini, pemerintah yang mengirimkan mereka ke medan perang wajib untuk menjamin hak-hak mereka, seperti misalnya perlindungan hidup maupun kebebasan.”
Ia menekankan, “Kekhawatiran terbesar adalah bahwa keberanian dan kegigihan para tentara dijadikan alat oleh kebijakan luar negeri Amerika Serikat.”
“Inggris tidak punya urusan di sana. Saya tidak yakni bahwa penyebab kita ada di Afghanistan itu tepat. Saya memohon dengan sangat kepada anda, tuan, untuk mengembalikan para pasukan ke rumah mereka masing-masing,” desaknya pada Brown.
Glenton kemungkinan besar harus menghadapi hukuman penjara selama dua tahun karena kelalaiannya dalam tugas.
London menangkis apa yang dituduhkan Glenton. Mereka tetap menyatakan bahwa pasukannya ditugaskan membantu mengembalikan keamanan dalam peperangan di Afghanistan dan pihaknya tidak pernah memerintahkan untuk melayani kepentingan domestik di wilayah tersebut. (Althaf/arrahmah.com)