LEBANON (Arrahmah.com) – Sebuah hasil penilaian mengenai status gizi yang dilakukan oleh sejumlah organisasi internasional terhadap pengungsi Suriah di Lebanon mengungkapkan bahwa gizi buruk merupakan ancaman serius yang dihadapi anak-anak di sana.
Organisasi-organisasi internasional tersebut melakukan penilaian itu pada bulan Oktober 2013 lalu. Hasil penilaian tersebut kemudian dirilis pada Selasa (25/4/2014), lapor IRC.
Mereka menyatakan kekhawatiran mengenai penurunan status gizi para pengungsi Suriah di Lebanon, bahwa gizi buruk telah menjadi ancaman baru bagi para pengungsi di Lebanon. Hal itu juga meliputi masalah kebersihan yang buruk, air minum yang tidak higienis, penyakit, dan praktik pemberian makan yang tidak tepat untuk anak-anak.
Di Bekaa dan Lebanon Utara, angka gizi buruk menjadi hampir dua kali lipat pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012.
Di seluruh Lebanon hampir 2.000 anak-anak pengungsi Suriah berusia di bawah lima tahun menghadapi risiko kematian dan memerlukan perawatan segera untuk bertahan hidup. Lebih dari setengah anak-anak itu menderita gizi buruk yang akut. Mereka berada di Bekaa, Lebanon Timur, di mana sebagian besar kamp-kamp darurat menghadapi kesulitan untuk memperoleh air bersih.
Kondisi gizi para pengungsi Suriah di Lebanon ini bisa memburuk dengan cepat karena adanya sejumlah faktor yang memperparah, seperti kenaikan harga pangan dan risiko kelangkaan pangan seiring meningkatnya jumlah pengungsi pendatang baru dari Suriah, yang juga akan turut menghadapi ancaman gizi buruk tersebut. (banan/arrahmah.com)