NIGERIA (Arrahmah.com) – Hampir 200 orang meniggal bulan lalu di sebuah kamp untuk orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik di timur laut Nigeria, ungkap sebuah badan bantuan pada Rabu (22/6/2016), memperingatkan akan meningkatnya krisis kekurangan gizi.
Tim Dokter Tanpa Batas (MSF) pada hari Selasa mengunjungi kamp, yang menjadi rumah bagi sekitar 24.000 orang termasuk 15.000 anak-anak, dan menyaksikan apa yang disebut sebagai “darurat bencana kemanusiaan” disana, lansir WB.
Satu dari lima di antara lebih dari 800 anak-anak yang diperiksa menderita kekurangan gizi parah sementara 16 anak mengalami gizi buruk yang “berisiko kematian”, mereka dirujuk ke pusat perawatan pasien.
Sedikitnya 188 orang tewas di kamp orang-orang terlantar di Bama, sekitar 70 kilometer (45 mil) dari Maiduguri, sejak Mei 23 – sekitar enam hari – terutama setelah menderita diare dan gizi buruk, ungkap MSF dalam sebuah pernyataan.
Sebanyak 1.233 makam, banyak dari mereka dari anak-anak, telah digali di dekat kamp dalam satu tahun terakhir, kata MSF.
“Ini adalah pertama kalinya MSF telah mampu mengakses Bama dan kami baru saja mengetahui bahwa kebutuhan masyarakat di sana sangat sangat mendesak,” kata kepala misi MSF di Nigeria Ghada Hatim.
“Kami merawat anak-anak kurang gizi di fasilitas medis di Maiduguri dan melihat trauma pada wajah pasien kami yang telah menyaksikan dan selamat dari banyak kengerian.”
(banan/arrahmah.com)