Kini giliran Venezuela yang secara resmi melayangkan surat undangan kepada Hamas untuk berkunjung ke ibukota Venezuela, Caracas. Undangan itu disampaikan saat Hamas yang diwakili kepala biro politiknya, Khalid Mishal bertemu dengan Menlu Venezuela Nicolas Maduro di Teheran.
Menurut DR. Musa Abu Marzuq, wakil kepala biro politik Hamas, dalam keterangannya kepada Palestine Information Center , Rabu (7/3), dialog antara Mishal dengan Nicolas berlangsung sangat baik. “Pertemuan dilakukan untuk mengurai kondisi Palestina yang kini tersandera oleh penjajah Zionis Israel dan embargo ekonomi dan politik Barat atas rakyat Palestina,” kata Marzuq.
Nicolas menyampaikan sikap Presiden Venezuela Hugo Chavez yang menyimpan keinginan untuk membentuk satu front bersama rakyat Amerika Latin beserta pemerintah mereka, untuk menolong rakyat Palestina. Ini, menurutnya, merupakan langkah awal untuk membuka blokade ekonomi politik yang selama ini dijatuhkan atas rakyat Palestina sekaligus awal dukungan untuk membentuk pemerintahan koalisi nasional.
Menurut wakil kepala biro politik Hamas, Abu Marzuq, menlu Venezuela telah menyampaikan undangan resmi pada pimpinan Hamas untuk mendatangi Caracas. Undangan itu juga sekaligus ditujukan kepada pemerintahan koalisi nasional yang akan segera terbentuk, guna membangun jaringan langsung dengan pemerintah Venezuela, bahkan membuka kantor diplomatik Palestina di Caracas. Dengan demikian, Caracas kemungkinan akan menjadi salah satu negara yang akan dikunjungi dalam agenda rangkaian safari politik Hamas saat ini ke sejumlah negara Arab, Islam dan asing, untuk mencabut embargo. (na-str/pic)