AL-MANAMAH (Arrahmah.com) – Bahrain dan Sudah mengumumkan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah penyerban kedutaan Arab Saudi di Teheran. Sementara Uni Emirat Arab mengatakan pihaknya mengurangi jumlah diplomat Iran di negaranya.
Pihak berwenang Bahrain mengatakan mereka telah meminta diplomat Iran untuk meninggalkan negaranya dalam waktu 48 jam.
Keputusan tersebut diumumkan oleh Menteri Media Bahrain, Isa Al-Hamadi.
“Bahrain menyatakan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik ‘Islam’ Iran dan menyerukan kepada semua anggota misi untuk meninggalkan kerajaan dalam waktu 48 jam,” kantor berita negara Bahrain, BNA, mengatakan.
Kementerian Luar Negeri Sudan juga mengumumkan pihaknya memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
“Menanggapi serangan barbar di Kedutaan Arab Saudi di Teheran dan konsulat di Masyhad, pemerintah Sudah mengumumkan pemutusan segera hubungan dengan Republik ‘Islam’ Iran,” Kementerian Luar Negeri menyatakan.
Sebagaimana dilansir RT (4/1/2016), para demonstran Iran yang marah menyerbu dan membakar Kedutaan Saudi di Teheran pada Sabtu malam (2/1) setelah salah satu pendeta Syiah, Nimr Al-Nimr dieksekusi oleh Arab Saudi.
Nimr merupakan satu diantara 47 tahanan yang dipenggal atau ditembak oleh regu tembak Saudi pada Sabtu (2/1).
Dilaporan, Konsulat Saudi di kota Masyhad di barat Laut Iran juga diserang oleh pengunjuk rasa pada Sabtu, polisi turun tangan setelah massa melemparkan batu dan bom molotov ke gedung.
(fath/arrahmah.com)