ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Perdana menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengatakan serangan yang dilancarkan oleh pesawat tak berawak AS di wilayah Pakistan “kontra-produktif” karena serangan tersebut hanya menghasilkan kerusakan dan kerugian bagi Islamabad.
“Selama serangan pesawat tanpa awak itu memunculkan kekhawatiran, seluruh dunia mempunyai sikap sama dengan Pakistan yang menilai hal tersebut sangat tidak produktif,” kata Gilani kepada wartawan dalam jumpa pers di kota timur Lahore pada Sabtu (23/5).
“Jika saja serangan tersebut sangat bermanfaat, maka kami akan mendukungnya.”
Gilani mengatakan serangan misil yang ditembakkan oleh pesawat tempur AS ke wilayah pedalaman di baratlaut yang membatasi Pakistan dengan Afganistan sebetulnya semakin memperkuat posisi para mujahidin.
“Kebijakan kami akan mengisolasikan para militan dari suku-suku lokal, tetapi serangan AS justru mempersatukan mereka,” kata Gilani.
“Kami sudah meyakinkan dunia, kami sudah mencoba meyakinkan Amerika Serikat juga dan anda akan melihat bahwa Amerika akan kembali memeriksa kebijakannya,” katanya.
Islamabad di hadapan publik menentang serangan pesawat tempur AS, dengan mengatakan bahwa pemerintahan Washington telah melanggar kedaulatan teritorial Pakistan dan meningkatkan kemarahan rakyat. Namun sayangnya, Islamabad masih enggan untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap negara penjajah tersebut.
Sejak Agustus 2008, lebih dari 40 serangan semacam itu sudah menewaskan sekitar 420 orang.
Direktur CIA Leon Panetta, awal minggu ini, membela penggunaan pesawat udara tak berawak oleh militernya untuk menyerang dan melumpuhkan para mujahidin. Panetta juga mengklaim dengan kebijakan Presiden Barack Obama telah berhasil melumpuhkan sendi-sendi kepemimpinan jaringan mujahidin. (Althaf/arrahmah.com)