ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani pada Kamis (24/12) mengatakan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan Taliban untuk mengorganisir diri kembali pasca meninggalnya Baitullah Mehsood.
“Taliban telah tereliminasi setelah kematian Baitullah Mehsood, dan kami tidak akan mengizinkan mereka untuk membenahi diri,” kata Gilani dengan percaya diri pada saat melakukan jumpa pers.
Baitullah, pemimpin Taliban yang paling dicari pemerintha Pakistan dan AS, tewas dalam serangan predator Amerika Serikat di Waziristan Selatan pada 5 Agustus lalu.
Taliban Pakistan telah memilih Hakimullah Mehsood sebagai pemimpin baru beberapa hari setelah kematian Baitullah dan mujahidin kembali melakukan aksinya melawan pasukan keamanan Pakistan yang terus-menerus melancarkan serangan demi melancarkan agenda perang melawan terorisme di bawah dikte AS.
Pada Kamis (24/12), sebuah aksi istisyhad terjadi di pos pengecekan di Peshawar dan menewaskan empat orang.
Gilani menyatakan bahwa aksi mujahidin ini kembali marak setelah mengalami kekalahan oleh pasukannya. Ia pun sangat menyesalkan bahwa aksi mujahidin itu menyebabkan para investor asing untuk datang ke Pakistan.
Menurut Gilani, pasukan keamanan telah berhasil menuntaskan operasi ofensifnya di Waziristan Selatan dan banyak mujahidin yang terbunuh dan sisanya melarikan diri dari kawasan tersebut.
“Waziristan Selatan telah menjadi benteng para militan, tetapi pasukan kami telah memberikan jasa dan pengorbanan besar untuk menghilangkan militan dan mengendalikan daerah itu,” klaim Gilani.
Ia menolak pasukan Pakistan bertempur di bawah tekanan dari Amerika Serikat. “Ini adalah perang kita sendiri. Ini adalah masalah kita sendiri,” katanya.
Ia pun menambahkan bahwa kemenangan yang tengah digenggam pemerintah Pakistan adalah berkat dukungan dari masyarakat.
“Kami tidak bisa memenangkan perang tanpa dukungan rakyat,” Gilani berkilah, seraya menambahkan bahwa aksi militer di Lembah Swat dan Waziristan, berjalan dengan sukses dengan dukungan rakyat. (althaf/xnh/arrahmah.com)