ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pakistan mendesak AS untuk membatalkan utang yang diberikan AS sebesar 1,55 miliar dolar karena Islamabad tengah menghadapi krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pengungsian besar-besaran rakyatnya.
Islamabad melancarkan operasi militer yang bertujuan untuk mengusir para mujahidin Taliban dari Lembah Swat bulan lalu, yang menyebabkan 2,5 juta orang terpaksa mengungsi.
Amerika Serikat yang merasa khawatir fasilitas nuklir Pakistan akan jatuh ke tangan yang ‘keliru’, menyambut baik ungkapan Gilani tersebut dengan menjanjikan jutaan dolar dalam bentuk bantuan untuk sekutu Asianya menangani masalah pengungsian.
Perdana menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani mengatakan pada utusan khusus AS Richard Holbrooke bahwa pemerintah AS seharusnya mempercepat bantuan fasilitas militer bagi Pakistan dan membahas dalam Kongres mengenai pendampingan secara ekonomi bagi negaranya.
Gilani menyeru AS untuk menghapuskan utang negaranya untuk membantu Pakistan mengadapi kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh perang dan terorisme, yang menumbuhkan krisi kemanusiaan dan efek negatif dari resesi global, sebagaimana yang dinyatakan oleh salah seorang pejabat Pakistan pada Jumat (5/6).
Holbrooke belum lama ini mengumumkan bantuan sebesar 200 juta dolar untuk Pakistan, dan sebagai tambahan dari 110 miliar dolar yang telah dijanjikan. Ia mengatakan permintaan Gilani tersebut akan segera dipertimbangkan
Pakistan telah menerima 10 miliar bantuan dari AS selama delapan tahun karena Islamabad merupakan salah satu sekutu Asia terdekat bagi Gedung Putih, dimana militer AS telah disibukkan oleh perjuangan para mujahidin Taliban. (Althaf/ptv/arrahmah.com)