JAKARTA (Arrahmah.com) – Dugaan terseretnya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, dalam kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh Menteri Sosial Juliari Batubara mencuat setelah majalah Tempo edisi 21-27 Desember 2020 menyajikan laporannya.
Dalam majalah yang berjudul “Korupsi Bansos Kubu Banteng”, Tempo menyebut Gibran sebagai ‘Anak Pak Lurah’, yang merekomendasikan PT Sritex sebagai penyedia tas bansos, yang sebelumnya direncanakan akan menggandeng pelaku UMKM.
Berita yang diangkat oleh Tempo didasarkan pada pernyataan dua staf Kemensos yang menceritakan bahwa keduanya diperintahkan untuk menghentikan pencarian vendor penyedia tas bansos karena “itu bagian anak pak lurah” katanya.
Semula, pencarian diarahkan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Atas rekomendasi Gibran maka penyedia tas bansos yang berjumlah 10 Juta itu diberikan kepada PT Sritex.
Setelah laporan tersebut mencuat di masyarakat, tagar #TangkapAnakPakLurah pun menjadi trending topik di Twitter pada Senin (21/12/2020).
Beberapa netizen meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas kasus ini.
“KPK kredibilitas mu teruji saat ini, ayo tunjukkan pada rakyat kamu bisa,” tulis akun Kawulo Alit @BiasaUsaha.
“Ayo Ka Pe Ka jangan tebang pilih,” tulis akun Saif Al-Haq.
Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief juga turut meramaikan tagar tersebut di Twitter. Melalui akun pribadinya, Andi mempertanyakan kebenaran sebutan Anak Pak Lurah tersebut.
“Benarkah Gibran anak Pak Lurah?” tulis Andi seperti dikutip dari Twitternya.
“Kalau benar Gibran ada dalam skema pengadaan Bansos, Pak Jokowi semestinya tahu apa yang sekarang harus dia lakukan,” imbuhnya. (rafa/arrahmah.com)