GHAZNI (Arrahmah.id) – Menyusul keputusan dari pemimpin Imarah Islam Afghanistan, sebuah fakultas kedokteran telah secara resmi disetujui dalam struktur Universitas Ghazni.
Presiden universitas, Abdul Wasi Mansour, menggambarkan persetujuan fakultas ini sebagai langkah besar dalam pendidikan tinggi dan menyatakan bahwa semua fasilitas yang diperlukan akan disediakan.
Ia mengatakan: “Kebutuhan akan rumah sakit pendidikan, gedung, ruang kelas, instruktur yang berkualitas, dan sumber daya keuangan penting lainnya telah dipertimbangkan, diusulkan, dan disetujui oleh pihak berwenang yang relevan.”
Beberapa siswa menyatakan harapannya bahwa mereka sekarang dapat melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran, mencatat bahwa karena tantangan keuangan, mereka tidak mampu belajar di universitas swasta, lansir Tolo News (27/3/2025).
Samiullah, seorang mahasiswa, mengatakan: “Karena Universitas Ghazni tidak memiliki fakultas kedokteran, mahasiswa seperti saya yang tidak mampu membayar universitas swasta harus memilih bidang lain.”
Nusratullah, seorang mahasiswa lainnya, mengatakan: “Banyak siswa yang bermimpi untuk belajar kedokteran di Universitas Ghazni, tetapi karena tidak adanya fakultas kedokteran dan kesulitan keuangan, mereka tidak dapat kuliah di institusi swasta.”
Sementara itu, penduduk Ghazni menganggap pendirian fakultas kedokteran sebagai kontribusi yang berharga bagi sektor kesehatan dan mendesak pihak berwenang untuk mempercepat pembangunannya.
Mohibullah, seorang warga Ghazni, mengatakan: “Kami meminta agar proses pendirian fakultas kedokteran dipercepat sehingga dapat segera beroperasi. Hal ini akan memungkinkan para spesialis dan dokter untuk dilatih secara lokal dan menyediakan layanan kesehatan untuk Ghazni dan provinsi sekitarnya.”
Saat ini, hanya ada satu universitas swasta di Ghazni yang menawarkan pendidikan kedokteran. Namun, pendirian fakultas kedokteran yang dikelola pemerintah akan membuka peluang profesional dan akademis baru bagi banyak pemuda setempat. (haninmazaya/arrahmah.id)