YERUSALEM (Arrahmah.id) — Puluhan pemukim Yahudi yang dipimpin Yehuda Glick, pada Rabu (13/09/2023), menyerbu kompleks suci masjid Al Aqsa, di bawah perlindungan ketat pasukan pendudukan Israel, yang mengamankan jalur masuk, mulai dari Gerbang Al Magharibah hingga ke Gerbang As Silsilah.
Dilansir Ilkha (13/9), Yehuda Glick merupakan seorang ekstremis Yahudi yang dikenal karena menganjurkan dan menyeru pemukim Yahudi untuk menyerbu Masjid Al Aqsa, tempat ibadah tersuci ketiga umat Islam. Ia juga menyeru pembangunan kuil Yahudi bagi orang Yahudi di kompleks suci Al Aqsa.
Departemen Wakaf Islam di Yerusalem membenarkan bahwa para pemukim Yahudi melakukan ritual Talmud dan mendengarkan penjelasan tentang kuil Yahudi di kompleks Al Aqsa.
Sejak pagi hari, pasukan pendudukan Israel mengerahkan anggota dan unit khusus ke kompleks suci Al Aqsa dan di gerbang menuju Al Aqsa untuk mengamankan serbuan ekstremis Yahudi dan memberlakukan pembatasan bagi masuknya jamaah muslim Palestina Al Aqsa, memeriksa identitas, dan menahan beberapa jamaah di gerbang Al Aqsa.
Israel merebut Yerusalem Timur, di mana Masjid Al Aqsa berada, selama Perang Enam Hari pada 1967. Tindakan ini sampai sekarang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Tindakan pelecehan terhadap Al Aqsa ini pelan-pelan berkembang, di mana pemukim Israel pada saat ini sudah mulai melakukan ritual ibadah Talmud baik secara individu atau secara kelompok di kompleks Masjid Al Aqsa.
Pemerintah otoritas pendudukan Zionis dan kelompok pemukim Israel ekstrimis, sejak awal pendudukan tanah Palestina, telah bercita-cita untuk membagi kompleks Masjid Al Aqsa secara ruang dan waktu bagi Yahudi, terlebih setelah adanya pembagian Masjid Ibrahimi di kota Hebron bagi Yahudi.
Sejak tahun 2003, otoritas pendudukan Israel telah mengizinkan pemukim Israel untuk memasuki kompleks suci Al Aqsa hampir setiap hari. Otoritas pendudukan Israel telah mengubah isu pembagian Al Aqsa menjadi fakta yang diterapkan secara paksa dan secara bertahap.
Tindakan ini dimulai dengan serbuan pemukim Israel ke kompleks Masjid Al Aqsa yang awalnya jarang dilakukan dan cuma dilakukan pada hari tertentu, sekarang mulai berlangsung setiap hari kecuali pada hari Jumat dan Sabtu, bahkan dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. (hanoum/arrahmah.id)