BANTEN (Arrahmah.id) – Polsek Pasar Kemis mengamankan gerombolan remaja bermotor yang sebelumnya menyerang kumpulan remaja lainnya dengan menggunakan sarung di Masjid Al Ishlah, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (27/3/23) dini hari.
Dalam rekaman kamera pengawas, gerombolan remaja bermotor yang sebelumnya diduga kelompok geng motor ini menyerang sejumlah remaja di Masjid Al Ishlah pada Sabtu dini hari (25/03/23).
Saling serang dengan menggunakan sarung antara gerombolan remaja bermotor dengan para remaja di Masjid Al Ishlah pun sempat terjadi beberapa menit. Mereka kemudian dibubarkan warga dan pengurus Masjid Al-Ishlah.
Setelah videonya viral di media sosial, Polsek Pasar Kemis yang melakukan penyelidikan menangkap 18 remaja gerombolan bermotor yang membuat onar di Masjid Al Ishlah dan permukiman warga tersebut.
Belasan remaja yang mayoritas masih di bawah umur ini menangis dan meminta maaf sambil bersujud di kaki orang tua masing yang menjemput mereka di Polsek Pasar Kemis.
Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Maryadi menjelaskan, belasan remaja yang melakukan penyerangan dan terlibat tawuran dengan sejumlah remaja yang berkumpul di Masjid Al-Ishlah tersebut bukan kelompok geng motor.
“Mereka tidak termasuk dalam gangster atau geng motor karena tidak terkoordinasi. Mereka hanya lewat bergerombol lalu tidak sengaja bertemu dengan anak-anak dalam masjid saat itu,” ungkapnya, lansir Beritasatu.com.
Ketika gerombolan remaja bermotor tersebut melintas sempat ada teriakan dari remaja yang ada di dalam Masjid Al-Ishlah. Akhirnya mereka saling mengejar namun tidak sempat terjadi perkelahian antara kedua kelompok.
“Ada teriakan dari dalam masjid lalu mereka saling mengejar, namun tidak sempat adu fisik. Gerombolan remaja bermotor memang sempat masuk ke halaman masjid sekitar dua meter,” lanjutnya.
Dari hasil pemeriksaan, gerombolan remaja bermotor ini diketahui sengaja melakukan aksi konvoi ke permukiman untuk mencari kelompok remaja lainnya yang nantinya akan diajak perang menggunakan sarung.
“Kalau mencari musuh mereka janjian melalui media sosial, namun ini tidak. Mereka berjalan saja mengalir, namun setiap ada sekelompok orang atau remaja yang sebaya mereka melakukan perang sarung,” tutur Maryadi.
Selain mengamankan 18 remaja gerombolan bermotor, Unit Reskrim Polsek Pasar kemis yang melakukan penyelidikan juga menyita sejumlah sarung dan sepeda motor yang digunakan para remaja ini saat melakukan perang sarung.
“Hal yang kami lakukan setelah mengamankan mereka, kita memanggil para orang tuanya, kemudian orang tua membuat pernyataan untuk memastikan anak mereka tidak melakukan hal yang sama lalu mereka pulang,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)