HALMAHERA (Arrahmah.com) – Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan berlangsung pada 9 Maret esok akan menjadi perhatian dunia. Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) tertarik untuk bergabung dalam observasi ini langsung di Indonesia.
Badan antariksa AS atau NASA bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bekerjasama dalam ekspedisi GMT ke Halmahera, Maluku Utara.
Ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Wakil Duta Besar AS Brian McFeeters mengungkapkan kerjasama ini memang istimewa, sebagaimana dilansir CNN (5/3/2016).
“NASA ke sini memboyong kamera khusus yang terbilang masih baru. Kamera ini akan berfungsi untuk identifikasi fenomena GMT di Halmahera,” katanya dalam sambutan kedatangan tim NASA, Jumat (4/3).
“Matahari adalah pemain penting dalam fenomena ini dan mengamati corona serta kemungkinan letupan api yang terjadi dapat menambah informasi ilmiah,” ujar pimpinan invstigasi Nat Gopalswamy dari NASA Goddard Space Fligh Center.
Ditambahkan oleh Clara Yonoyatini dari pusat ilmu antariksa Lapan di Bandung, kerjasama ini diharpakan bisa memberi informasi baru mengenai fenomena GMT yang semakin dianggap menarik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Dengan teknologi yang semakin canggih dan kolaborasi dengan NASA, kami harap bisa hasilkan data baru mengenai Gerhana Matahari. Kami juga semangat, sebab terasa sekali beda euforanya dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Clara. (fath/arrahmah.com)