BRADFORD (Arrahmah.id) – Sebuah gereja Metodis Victoria yang ditinggalkan di Bradford, yang kosong sejak 2020, akan diubah menjadi masjid untuk melayani komunitas Muslim yang sedang berkembang.
Bangunan di Chapel Lane, yang dibangun pada 1870, telah dibeli oleh komunitas Muslim setempat untuk segera direnovasi menjadi masjid, Asian Image melaporkan.
Sebelumnya bangunan ini telah disetujui untuk diubah menjadi tiga rumah.
Namun, pekerjaan tersebut tidak pernah dilakukan dan kini gereja tersebut akan direnovasi menjadi masjid yang dijadwalkan selesai awal tahun depan.
Anggota dewan Lingkungan Queensbury mengatakan konversi tersebut tidak memerlukan izin perencanaan karena penggunaannya, sebagai tempat ibadah, tidak berubah.
“Cllr Hazel Johnson dan saya menyambut baik masjid ini sebagai aset di kawasan Queensbury, yang melayani komunitas kami yang beragam, dan senang mendengar rencana mereka untuk mengadakan open house yang memungkinkan warga bertemu dengan sesama muslim,” kata Cllr Alex Mitchell, anggota Dewan Queensbury.
Warga telah menyuarakan keprihatinan tentang masalah yang mungkin ditimbulkan oleh masjid seputar lalu lintas dan parkir.
Para anggota dewan telah diyakinkan selama hari sibuk, para pengurus akan berada di lokasi mengatur mobil.
Hal ini terutama terjadi pada Jumat dimana shalat dilaksanakan dua kali pada sore hari.
Pemilik gedung mengatakan bahwa mereka akan selalu selesai sebelum hari Sekolah Dasar Stocks Lane di dekatnya berakhir.
Cllr Mitchell menambahkan: “Kami telah dihubungi oleh penduduk tetangga yang memiliki kekhawatiran tentang potensi kemacetan lalu lintas di Jalan Highgate.
“Oleh karena itu kami berbicara dengan pemilik baru gedung tersebut, yang telah berkomitmen untuk memiliki pelayan yang mengelola mobil pengunjung, khususnya pada Jumat.
“Peningkatan lalu lintas dan keselamatan jalan raya merupakan kekhawatiran utama bagi warga kami dan kami terus berupaya memastikan jalan-jalan kami di Queensbury aman.”
Gereja tersebut telah menjadi bagian penting dari komunitas Clayton Heights selama hampir 150 tahun.
Pada 2010, gereja ini mengalami renovasi senilai £125.000, sebagian didanai oleh Dewan Bradford.
Hibah tersebut termasuk £20.000 dari dana investasi lingkungan Dewan Bradford, £5.000 dari Dana Regenerasi Komunitas otoritas dan £50.000 dari Waste Recycling Environmental Limited (Wren).
Saat itu, bendahara Gereja Robert Holroyd, yang mengawasi program pembangunan, mengatakan gereja masih mempertahankan karakter aslinya.
Hingga Oktober 2022, banyak fitur, termasuk organ gereja dan bangku Sekolah Minggu, tetap berada di dalam gedung.
Dikatakan bahwa bangunan tersebut “mungkin akan tetap terbengkalai” jika tidak segera digunakan kembali. (zarahamala/arrahmah.id)