ISTANBUL (Arrahmah.id) — Dua orang pria bertopeng melakukan serangan bersenjata di sebuah gereja di Kota Istanbul pada Sabtu (27/1/2024) tengah malam waktu setempat. Kementerian Dalam Negeri Turki menyatakan, serangan tersebut membuat satu orang tewas.
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengatakan, seperti dilansir Middle East Eye (28/1/2024), serangan itu terjadi sekitar pukul 23.40 waktu setempat di gereja Santa Maria di Distrik Sariyer Kota Istanbul dan dilakukan oleh dua pria bertopeng.
Ia menambahkan, penyelidikan dilakukan untuk menemukan para penyerang yang melarikan diri dari tempat kejadian setelah penembakan.
Gambar di televisi menunjukkan polisi dan ambulans di luar gereja.
Ali Yerlikaya menambahkan, seorang yang diidentifikasi sebagai CT, yang termasuk di antara mereka yang menghadiri kebaktian malam tersebut tewas akibat serangan bersenjata itu.
“Kami mengutuk keras serangan keji ini,” katanya.
Juru bicara Partai AKP yang berkuasa di Turki, Omer Celik, mengatakan para penyerang membidik seorang warga selama misa berlangsung.
“Pasukan keamanan kami sedang melakukan penyelidikan besar-besaran mengenai masalah ini,” katanya.
“Mereka yang mengancam perdamaian dan keamanan warga negara kita tidak akan pernah mencapai tujuannya,” jelas Omer Celik.
Di Vatikan, pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus mengaku prihatin atas serangan gereja di Turki.
“Saya mengungkapkan kedekatan saya dengan komunitas Gereja Santa Maria Draperis di Istanbul,” kata Paus Fransiskus pada akhir doa Angelus di Lapangan Santo Petrus di Vatikan (28/1).
Aksi serangan itu diklaim kelompok militan Islamic State seperti dilansir outlet media mereka berbahasa Turki, Meydan Medy. (hanoum/arrahmah.id)