ISLAMABAD (Arrahmah.id) — Polisi telah menangkap lebih dari 170 orang di Pakistan dalam beberapa pekan terakhir setelah lebih dari 10 serangan kelompok terhadap gerai-gerai jaringan makanan cepat saji KFC.
Dilansir Al Jazeera (21/4/2025), jaringan makanan cepat saji tersebut telah menjadi sasaran protes dan seruan boikot oleh partai-partai Islamis sejak dimulainya perang di Gaza karena mereka menghubungkan merek tersebut dengan dukungan AS untuk Israel.
Setidaknya 178 orang telah ditangkap, kata para pejabat pekan ini.
Polisi di kota-kota besar di Pakistan – termasuk kota pelabuhan selatan Karachi, kota timur Lahore, dan ibu kota, Islamabad – mengonfirmasi sedikitnya 11 insiden di mana restoran ayam KFC diserang oleh pengunjuk rasa bersenjatakan tongkat dan dirusak.
Seorang pejabat polisi, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan seorang karyawan KFC ditembak dan dibunuh pekan ini di sebuah toko di pinggiran Lahore oleh orang-orang bersenjata tak dikenal. Pejabat itu menambahkan tidak ada protes pada saat itu dan polisi sedang menyelidiki apakah pembunuhan itu bermotif politik atau karena alasan lain.
Di Lahore, polisi mengatakan mereka meningkatkan keamanan di 27 gerai KFC setelah dua serangan terjadi dan lima di antaranya berhasil dicegah.
“Kami sedang menyelidiki peran berbagai individu dan kelompok dalam serangan ini,” Faisal Kamran, seorang perwira senior polisi Lahore mengatakan kepada kantor berita Reuters, seraya menambahkan bahwa 11 orang, termasuk seorang anggota partai Islamis Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), telah ditangkap di kota itu. Ia menambahkan protes tersebut tidak diselenggarakan secara resmi oleh TLP.
Juru bicara TLP Rehan Mohsin Khan mengatakan kelompok tersebut “telah mendesak umat Islam untuk memboikot produk-produk Israel, tetapi tidak menyerukan protes di luar KFC”.
“Jika ada orang lain yang mengaku sebagai pemimpin atau aktivis TLP yang terlibat dalam kegiatan tersebut, itu harus dianggap sebagai tindakan pribadinya yang tidak ada hubungannya dengan kebijakan partai,” kata Khan. (hanoum/arrahmah.id)