MICHIGAN (Arrahmah.id) – Perdana Menteri ‘Israel’, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Rabu (24/4/2024) “masih banyak yang harus dilakukan” untuk menghentikan protes pro-Palestina yang telah menyebar di kampus-kampus Amerika dalam beberapa pekan terakhir, lansir Reuters.
“Apa yang terjadi di kampus-kampus Amerika sungguh mengerikan,” katanya dalam sebuah rekaman pernyataan, sambil menuduh “gerombolan anti-Semit” mengambil alih universitas-universitas terkemuka.
“Itu tidak masuk akal. Itu harus dihentikan. Itu harus dikutuk dan dikutuk dengan tegas,” katanya. “Tanggapan beberapa rektor universitas sangat memalukan. Sekarang, untungnya, para pejabat negara bagian, lokal, dan federal, banyak dari mereka yang memberikan tanggapan berbeda, namun harus ada lebih banyak lagi. Masih banyak yang harus dilakukan.”
Protes atas tindakan ‘Israel’ di Gaza telah meningkat di kampus-kampus AS dalam beberapa pekan terakhir, dengan perang Gaza yang kini memasuki bulan ketujuh.
Pengunjuk rasa pro-Palestina menyerukan gencatan senjata dan meminta universitas-universitas mereka melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan ‘Israel’. Puluhan mahasiswa mengalami doxing, diskors oleh universitas dan ditangkap oleh polisi.
Beberapa mahasiswa dan dosen Yahudi ‘Israel’ mengatakan protes tersebut telah mengubah universitas menjadi lingkungan yang tidak bersahabat dan membuat mereka merasa terancam. Beberapa orang melaporkan peningkatan anti-Semitisme di kampus. Beberapa orang Yahudi juga memainkan peran vokal dalam protes anti-perang, termasuk kelompok seperti Jewish Voice for Peace, yang memimpin beberapa demonstrasi. (zarahamala/arrahmah.id)