DAMASKUS (Arrahmah.com) – Menurut Associated Press, seorang Muslimah muda ditemukan oleh aktivis hak asasi manusia, dipenggal dan dimutilasi di Suriah.
Pengamat menunjukkan bahwa ini menunjukkan bahwa ini merupakan penerapan taktik baru oleh Alawite Suriah terhadap Muslim yang pergi keluar melawan aturan Bashar Assad.
Zainab al-hosni (18), diyakini menjadi Muslimah pertama yang meninggal dunia di ruang bawah tanah Alawite sejak pemberontakan di Suriah dimulai pada pertengahan Maret silam.
Amnesti Internasional pada Jumat (23/9/2011) mengatakan gadis tersbeut ditahan oleh agen keamanan Suriah untuk menekan kakaknya yang juga seorang aktivis dan dengan gigih melawan Assad.
Perlu diingat bahwa sebelumnya telah dilaporkan bahwa Alawite dan Syiah Rafidah mencoba memberi tekanan terhadap pemimpin pemberontakan, mereka melucuti saudara perempuan mereka hingga tanpa sehelai bahan melekat ditubuh mereka dan dipaksa berjalan di salah satu jalanan di kota Suriah.
Bagaimanapun, pertumpahan darah yang dilakukan oleh Assad dan geng Alawitenya, penyiksaan, pemerkosaan dan kekejaman yang tidak manusiawi, memaksa untuk lebih dan lebih takut lagi.
Zeinab adalah seorang Muslimah yang tinggal di bagian tengah kota Homs, yang menjadi pusat pergerakan protes terhadap kekuasaan keluarga al-Assad.
Ia ditangkap oleh kafirin pada 27 Juli, dia ditangkap untuk memaksa saudaranya, Muhammad, yang mengorganisir pemberontakan di Homs agar menyerah.
Kafirin menghubungi Muhammad melalui telepon, mengatakan mereka akan melepaskan adiknya jika ia berhenti melawan.
Setelah semua, Muhammad juga ditangkap. Itu terjadi awal bulan ini. Dan pada 15 Syawal, geng Alawite menelepon ibunya untuk pergi ke kamar mayat mengambil jenazah Muhammad.
Aktivis HAM menunjukkan bahwa sebelum meninggal, Muhammad mengalami penyiksaan kejam, tubuhnya memperlihatkan memar, luka bakar dan luka tembak.
Selama dua bulan terakhir, orang tua Zeinab berharap agar putrinya dapat kembali. Tapi, di kamar mayat yang sama, mereka tidak sengaja menemukan jenazahnya juga.Zeinab meninggal dengan kepala dan tangan yang terlepas dari tubuhnya, innalillahi!
PBB memperkirakan bahwa 2.700 Muslim telah dibunuh di Suriah di tangan Alawite sejak awal pemberontakan, namun menurut pengamat independen, lebih dari 6.000 Muslim telah meninggal.
Perlu diketahui bahwa sekte Alawite merupakan ajaran ekstrim Syiah sesat, tetapi dalam bentuk bahkan yang lebih menjijikkan dan mengerikan. Alawite membenci Muslim, mengharuskan mereka meninggalkan penyembahan terhadap Allah. Mereka menyatakan Tuhan adalah Khalifah keempat (Ali radiallahu anhu-red). Kultus mereka melibatkan campuran unsur-unsur Islam, Kristen dan kepercayaan pagan Timur.
Menurut informasi terbaru, pasukan Alawite yang didukung dengan tank dan helikopyer, memasuki kota Al-Rastan, melalui jalan raya yang menghubungkan Suriah dengan Turki, menurut sumber-sumber Arab.
Al-Rastan diserang, menurut saksi mata, empat orang tewas.
Al-Rastan terletak antara kota Homs dan Hama. Wilayah ini dalam enam bulan terakhir juga menjadi pusat perlawanan terhadap rezim Assad. (haninmazaya/arrahmah.com)